Advertisement

Teknik Pertolongan Pertama dalam Persalinan Darurat

بسم الله الرحمٰن الرحيم

Teknik Pertolongan Pertama dalam Persalinan Darurat

Jika menghadapi persalinan darurat tanpa tenaga medis, Anda perlu melakukan beberapa teknik pertolongan pertama untuk memastikan ibu dan bayi lahir dengan selamat. Berikut langkah-langkahnya:


---

1. Persiapan Darurat

✔ Cuci tangan dengan sabun dan air bersih.
✔ Siapkan alat penting:

Kain atau handuk bersih.

Gunting steril atau pisau yang sudah disterilkan (dengan api atau air panas).

Tali atau benang bersih untuk mengikat tali pusar.

Air hangat jika tersedia.
✔ Cari tempat aman: Pastikan ibu berbaring di tempat yang bersih dan nyaman.



---

2. Menghadapi Tahapan Persalinan

Tahap 1: Pembukaan (Kontraksi Awal)

Kontraksi makin sering dan kuat (jarak 5-10 menit).

Bisa disertai keluarnya cairan ketuban dan lendir bercampur darah.

Ibu sebaiknya tenang, bernapas dalam, dan jangan mengejan terlalu dini.


✅ Tindakan yang harus dilakukan:

Pastikan ibu tetap terhidrasi dengan minum air.

Bantu ibu mengatur pernapasan (tarik napas dalam melalui hidung, hembuskan perlahan melalui mulut).

Jika air ketuban pecah, lap dengan kain bersih dan jangan memasukkan tangan ke dalam vagina.



---

Tahap 2: Kelahiran Bayi

Kontraksi makin kuat dan terasa dorongan untuk mengejan.

Kepala bayi mulai terlihat di jalan lahir (crowning).


✅ Tindakan yang harus dilakukan:

Bantu ibu mengejan hanya saat kontraksi datang.

Gunakan tangan untuk mendukung kepala bayi agar keluar perlahan, jangan ditarik.

Jika tali pusar melilit leher bayi:

Coba geser perlahan ke atas kepala bayi.

Jika tidak bisa, longgarkan sedikit dan biarkan bayi lahir terlebih dahulu.


Setelah kepala keluar, tunggu bahu bayi keluar sendiri, lalu seluruh tubuhnya.



---

Tahap 3: Setelah Bayi Lahir

a. Memastikan Bayi Bernapas

Jika bayi belum menangis, usap punggungnya dengan lembut atau tepuk ringan kaki bayi.

Jika masih sulit bernapas, bersihkan lendir dari hidung dan mulut dengan kain bersih.

Letakkan bayi di dada ibu untuk Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan menjaga kehangatan tubuhnya.


b. Menangani Tali Pusar

Tunggu hingga tali pusar berhenti berdenyut (sekitar 5-10 menit).

Ikat tali pusar 5 cm dari perut bayi dengan benang bersih.

Ikat lagi 2 cm setelah ikatan pertama, lalu potong di antara kedua ikatan menggunakan gunting steril.


c. Mengeluarkan Plasenta

Plasenta biasanya keluar dalam 10-30 menit setelah bayi lahir.

Jangan menarik tali pusar, biarkan keluar sendiri.

Jika sudah keluar, periksa apakah bentuknya utuh (jika ada bagian yang tertinggal, bisa menyebabkan infeksi).



---

3. Perawatan Setelah Persalinan

✔ Pastikan ibu tidak mengalami perdarahan berlebihan.

Jika darah terus mengalir deras, tekan perut bagian bawah ibu dengan lembut.

Menyusui bayi bisa membantu rahim berkontraksi dan mengurangi perdarahan.
✔ Jaga bayi tetap hangat dengan membungkusnya dengan kain bersih dan kering.
✔ Segera cari bantuan medis jika memungkinkan untuk pemeriksaan ibu dan bayi.



---

Kesimpulan

Dalam situasi darurat, fokus utama adalah menjaga kebersihan, membantu kelahiran dengan aman, memastikan bayi bisa bernapas, dan mengurangi risiko perdarahan pada ibu. Jika memungkinkan, pelajari teknik pertolongan pertama dalam persalinan sebelum bepergian ke daerah terpencil.

Teknik Pertolongan Pertama dalam Persalinan Darurat



Telegram: t.me/ilmui WA: whatsapp.com/channel/0029VaALfMAGJP8PEIsVk33P Ilmui.site, ilmui.my.id #share_gratis, #tanpa_logo, #tanpa_minta_donasi, #tanpa_yayasan

Post a Comment

0 Comments