بسم الله الرحمٰن الرحيم
قال الشيخ ابن ناصر السعدي رحمه الله:
{لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ * أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَاثًا وَيَجْعَلُ مَنْ يَشَاءُ عَقِيمًا إِنَّهُ عَلِيمٌ قَدِيرٌ} .
هذه الآية فيها الإخبار عن سعة ملكه تعالى، ونفوذ تصرفه في الملك في الخلق لما يشاء، والتدبير لجميع الأمور، حتى إن تدبيره تعالى، من عمومه، أنه يتناول المخلوقة عن الأسباب التي يباشرها العباد، فإن النكاح من الأسباب لولادة الأولاد، فالله تعالى هو الذي يعطيهم من الأولاد ما يشاء.
فمن الخلق من يهب له إناثا، ومنهم من يهب له ذكورا، ومنهم من يزوجه، أي: يجمع له ذكورا وإناثا، ومنهم من يجعله عقيما لا يولد له.
{إِنَّهُ عَلِيمٌ} بكل شيء {قَدِيرٌ} على كل شيء، فيتصرف بعلمه وإتقانه الأشياء، وبقدرته في مخلوقاته.
قال ابن كثير رحمه الله تعالى
{لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَوَاتِ وَالأرْضِ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ (49) أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَاثًا وَيَجْعَلُ مَنْ يَشَاءُ عَقِيمًا إِنَّهُ عَلِيمٌ قَدِيرٌ (50) }
يُخْبِرُ تَعَالَى أَنَّهُ خَالِقُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَالِكُهُمَا وَالْمُتَصَرِّفُ فِيهِمَا، وَأَنَّهُ مَا شَاءَ كَانَ، وَمَا لَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُنْ، وَأَنَّهُ يُعْطِي مَنْ يَشَاءُ، وَيَمْنَعُ مَنْ يَشَاءُ، وَلَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَى، وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعَ، وَأَنَّهُ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ، وَ {يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا} أَيْ: يَرْزُقُهُ الْبَنَاتِ فَقَطْ -قَالَ الْبَغَوِيُّ: وَمِنْهُمْ لُوطٌ، عَلَيْهِ السَّلَامُ {وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ} أَيْ: يَرْزُقُهُ الْبَنِينَ فَقَطْ. قَالَ الْبَغَوِيُّ: كَإِبْرَاهِيمَ الْخَلِيلِ، عَلَيْهِ السَّلَامُ -لَمْ يُولَدْ لَهُ أُنْثَى،. {أَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَإِنَاثًا} أَيْ: وَيُعْطِي مَنْ يَشَاءُ مِنَ النَّاسِ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْأُنْثَى، أَيْ: مِنْ هَذَا وَهَذَا (6) . قَالَ الْبَغَوِيُّ: كَمُحَمَّدٍ، عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ {وَيَجْعَلُ مَنْ يَشَاءُ عَقِيمًا} أَيْ: لَا يُولَدُ لَهُ. قَالَ الْبَغَوِيُّ: كَيَحْيَى وَعِيسَى، عَلَيْهِمَا السَّلَامُ، فَجَعَلَ النَّاسَ أَرْبَعَةَ أَقْسَامٍ، مِنْهُمْ مَنْ يُعْطِيهِ الْبَنَاتِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يُعْطِيهِ الْبَنِينَ، وَمِنْهُمْ مَنْ يُعْطِيهِ مِنَ النَّوْعَيْنِ ذُكُورًا وَإِنَاثًا، وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْنَعُهُ هَذَا وَهَذَا، فَيَجَعَلُهُ عَقِيمًا لَا نَسْلَ لَهُ وَلَا يُولَدُ لَهُ، {إِنَّهُ عَلِيمٌ} أَيْ: بِمَنْ يَسْتَحِقُّ كُلَّ قِسْمٍ مِنْ هَذِهِ الْأَقْسَامِ، {قَدِيرٌ} أَيْ: عَلَى مَنْ يَشَاءُ، مِنْ تَفَاوُتِ النَّاسِ فِي ذَلِكَ.
وَهَذَا الْمَقَامُ شَبِيهٌ بِقَوْلِهِ تَعَالَى عَنْ عِيسَى: {وَلِنَجْعَلَهُ آيَةً لِلنَّاسِ} [مَرْيَمَ: 21] أَيْ: دَلَالَةً لَهُمْ عَلَى قُدْرَتِهِ، تَعَالَى وَتَقَدَّسَ، حَيْثُ خَلَقَ الْخَلْقَ عَلَى أَرْبَعَةِ أَقْسَامٍ، فَآدَمُ، عَلَيْهِ السَّلَامُ، مَخْلُوقٌ مِنْ تُرَابٍ لَا مِنْ ذَكَرٍ وَلَا أُنْثَى، وَحَوَّاءُ عَلَيْهَا السَّلَامُ، [مَخْلُوقَةٌ] (7) مِنْ ذَكَرٍ بِلَا أُنْثَى، وَسَائِرُ الْخَلْقِ سِوَى عِيسَى [عَلَيْهِ السَّلَامُ] (8) مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى، وَعِيسَى، عَلَيْهِ السَّلَامُ، مِنْ أُنْثَى بِلَا ذَكَرٍ فَتَمَّتِ الدَّلَالَةُ بِخَلْقِ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ، عَلَيْهِمَا السَّلَامُ؛ وَلِهَذَا قَالَ: {وَلِنَجْعَلَهُ آيَةً لِلنَّاسِ} ، فَهَذَا الْمَقَامُ فِي الْآبَاءِ، وَالْمَقَامُ الْأَوَّلُ فِي الْأَبْنَاءِ، وَكُلٌّ منهما أربعة أقسام، فسبحان العليم القدير.
Syaikh Ibnu Nasir As-Sa’di rahimahullah berkata:
*"Milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang Dia kehendaki), dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Mahakuasa."* (QS. Asy-Syura: 49-50)
Ayat ini mengabarkan tentang luasnya kekuasaan Allah Ta’ala dan kekuasaan mutlak-Nya dalam mengatur makhluk-Nya sesuai kehendak-Nya, serta pengaturan-Nya atas segala urusan. Bahkan, pengaturan Allah yang bersifat umum mencakup makhluk yang tercipta melalui sebab-sebab yang dilakukan oleh hamba.
Sebab pernikahan adalah salah satu sebab untuk mendapatkan anak, tetapi Allah-lah yang memberikan anak sesuai kehendak-Nya.
Di antara makhluk, ada yang dikaruniai anak perempuan saja, ada yang diberi anak laki-laki saja, ada yang dikumpulkan untuknya anak laki-laki dan perempuan, dan ada pula yang dijadikan mandul sehingga tidak memiliki keturunan.
*"Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui"* segala sesuatu dan *"Maha Kuasa"* atas segala sesuatu. Dia mengatur segala urusan dengan ilmu dan keahlian-Nya, serta dengan kekuasaan-Nya atas makhluk-Nya.
📚 Tafsir Assa'dy: 762
Ibnu Katsir rahimahullah berkata:
*"Milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang Dia kehendaki), dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Mahakuasa."* (QS. Asy-Syura: 49-50)
Allah Ta’ala mengabarkan bahwa Dia adalah Pencipta langit dan bumi, Pemilik, dan Pengatur keduanya. Apa yang Dia kehendaki pasti terjadi, dan apa yang tidak Dia kehendaki tidak akan terjadi. Dia memberikan kepada siapa yang Dia kehendaki dan menahan dari siapa yang Dia kehendaki. Tidak ada yang dapat menghalangi apa yang Dia berikan, dan tidak ada yang dapat memberi apa yang Dia halangi. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki.
- *"Dia memberikan kepada siapa yang Dia kehendaki anak perempuan"*, artinya: Dia memberinya hanya anak perempuan. Al-Baghawi berkata: Di antaranya adalah Nabi Luth ‘alaihis salam.
- *"Dan memberikan kepada siapa yang Dia kehendaki anak laki-laki"*, artinya: Dia memberinya hanya anak laki-laki. Al-Baghawi berkata: Seperti Nabi Ibrahim Al-Khalil ‘alaihis salam—tidak dikaruniai anak perempuan.
- *"Atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan"*, artinya: Dia memberikan kepada siapa yang Dia kehendaki dari manusia pasangan (anak) laki-laki dan perempuan, yaitu dari jenis ini dan itu. Al-Baghawi berkata: Seperti Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
- *"Dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki"*, artinya: Tidak dikaruniai anak. Al-Baghawi berkata: Seperti Nabi Yahya dan Nabi Isa ‘alaihimas salam.
Maka, Allah membagi manusia menjadi empat golongan:
1. Yang diberi anak perempuan saja,
2. Yang diberi anak laki-laki saja,
3. Yang diberi kedua jenis, laki-laki dan perempuan,
4. Yang tidak diberi keduanya, sehingga dijadikan mandul tanpa keturunan.
*"Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui"* siapa yang berhak menerima setiap bagian dari golongan ini, dan *"Maha Kuasa"* atas siapa yang Dia kehendaki dalam perbedaan manusia dalam hal ini.
Kandungan ini mirip dengan firman Allah tentang Nabi Isa:
*"Dan agar Kami menjadikannya sebagai tanda (kekuasaan Kami) bagi manusia."* (QS. Maryam: 21)
Yakni, sebagai bukti bagi mereka atas kekuasaan Allah Yang Mahasuci, di mana Dia menciptakan makhluk dalam empat bentuk:
1. Nabi Adam ‘alaihis salam diciptakan dari tanah, tanpa ayah dan ibu,
2. Hawa ‘alaihas salam diciptakan dari laki-laki (Adam) tanpa perempuan,
3. Seluruh makhluk selain Nabi Isa ‘alaihis salam diciptakan dari laki-laki dan perempuan,
4. Nabi Isa ‘alaihis salam diciptakan dari perempuan tanpa laki-laki.
Maka, sempurnalah bukti dengan penciptaan Isa bin Maryam ‘alaihimas salam. Oleh karena itu, Allah berfirman: *"Dan agar Kami menjadikannya sebagai tanda (kekuasaan Kami) bagi manusia."*
Pembahasan ini berkaitan dengan para ayah (asal penciptaan manusia), sedangkan pembahasan sebelumnya tentang anak-anak (keturunan). Keduanya terbagi menjadi empat bagian. Mahasuci Allah Yang Maha Mengetahui lagi Mahakuasa.
📚 Tafsir Ibnu Katsir 7/216
Telegram: t.me/ilmui
WA: whatsapp.com/channel/0029VaALfMAGJP8PEIsVk33P
Ilmui.site, ilmui.my.id
#share_gratis, #tanpa_logo, #tanpa_minta_donasi, #tanpa_yayasan
0 Comments