Advertisement

AYAT-AYAT SAKINAH ADALAH OBAT BAGI KEGUNDAHAN JIWA

بسم الله الرحمٰن الرحيم 

🌨 AYAT-AYAT SAKINAH ADALAH OBAT BAGI KEGUNDAHAN JIWA 🌨

Berkata Ibnul Qoyyim (w:751) rohimahulloh:

قَوْلُهُ تَعَالَى: {إِذْ جَعَلَ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي قُلُوبِهِمُ الْحَمِيَّةَ حَمِيَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ} [الفتح: 26] . الْآيَةَ.
وَكَانَ شَيْخُ الْإِسْلَامِ ابْنُ تَيْمِيَّةَ - رَحِمَهُ اللَّهُ - إِذَا اشْتَدَّتْ عَلَيْهِ الْأُمُورُ: قَرَأَ آيَاتَ السَّكِينَةِ.
وَسَمِعْتُهُ يَقُولُ فِي وَاقِعَةٍ عَظِيمَةٍ جَرَتْ لَهُ فِي مَرَضِهِ، تَعْجِزُ الْعُقُولُ عَنْ حَمْلِهَا - مِنْ مُحَارَبَةِ أَرْوَاحٍ شَيْطَانِيَّةٍ، ظَهَرَتْ لَهُ إِذْ ذَاكَ فِي حَالِ ضَعْفِ الْقُوَّةِ - قَالَ: فَلَمَّا اشْتَدَّ عَلَيَّ الْأَمْرُ، قُلْتُ لِأَقَارِبِي وَمَنْ حَوْلِيَ: اقْرَءُوا آيَاتِ السَّكِينَةِ، قَالَ: ثُمَّ أَقْلَعَ عَنِّي ذَلِكَ الْحَالُ، وَجَلَسْتُ وَمَا بِي قَلْبَةٌ.
وَقَدْ جَرَّبْتُ أَنَا أَيْضًا قِرَاءَةَ هَذِهِ الْآيَاتِ عِنْدَ اضْطِرَابِ الْقَلْبِ بِمَا يَرِدُ عَلَيْهِ. فَرَأَيْتُ لَهَا تَأْثِيرًا عَظِيمًا فِي سُكُونِهِ وَطُمَأْنِينَتِهِ.
وَأَصْلُ السَّكِينَةِ هِيَ الطُّمَأْنِينَةُ وَالْوَقَارُ، وَالسُّكُونُ الَّذِي يُنْزِلُهُ اللَّهُ فِي قَلْبِ عَبْدِهِ، عِنْدَ اضْطِرَابِهِ مِنْ شِدَّةِ الْمَخَاوِفِ. فَلَا يَنْزَعِجُ بَعْدَ ذَلِكَ لِمَا يَرِدُ عَلَيْهِ. وَيُوجِبُ لَهُ زِيَادَةُ الْإِيمَانِ، وَقُوَّةَ الْيَقِينِ وَالثَّبَاتِ.
وَلِهَذَا أَخْبَرَ سُبْحَانَهُ عَنْ إِنْزَالِهَا عَلَى رَسُولِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ فِي مَوَاضِعِ الْقَلَقِ وَالِاضْطِرَابِ. كَيَوْمِ الْهِجْرَةِ، إِذْ هُوَ وَصَاحِبُهُ فِي الْغَارِ وَالْعَدُوُّ فَوْقَ رُءُوسِهِمْ. لَوْ نَظَرَ أَحَدُهُمْ إِلَى مَا تَحْتَ قَدَمَيْهِ لَرَآهُمَا. وَكَيَوْمِ حُنَيْنٍ، حِينَ وَلَّوْا مُدَبِّرِينَ مِنْ شِدَّةِ بَأْسِ الْكُفَّارِ، لَا يَلْوِي أَحَدٌ مِنْهُمْ عَلَى أَحَدٍ. وَكَيَوْمِ الْحُدَيْبِيَةِ حِينَ اضْطَرَبَتْ قُلُوبُهُمْ مِنْ تَحَكُّمِ الْكُفَّارِ عَلَيْهِمْ، وَدُخُولِهِمْ تَحْتَ شُرُوطِهِمُ الَّتِي لَا تَحَمَّلُهَا النُّفُوسُ. وَحَسْبُكَ بِضَعْفِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ حَمْلِهَا - وَهُوَ عُمَرُ - حَتَّى ثَبَّتَهُ اللَّهُ بِالصِّدِّيقِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ.

Allah Ta’ala berkata:
"Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan, yaitu kesombongan jahiliah, maka Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman."
(QS. Al-Fath: 26)

Dan dahulu Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah, apabila menghadapi urusan-urusan yang sangat berat, ia membaca ayat-ayat tentang ketenangan (as-sakīnah).

Aku pernah mendengarnya berkata dalam sebuah peristiwa besar yang menimpanya di masa sakitnya—yang akal manusia lemah untuk memikulnya—berupa peperangan dengan ruh-ruh setan yang menampakkan diri kepadanya saat kondisi kekuatan sedang melemah. Ia berkata:

> “Ketika perkara itu sangat berat bagiku, aku berkata kepada kerabat dan orang-orang di sekelilingku: ‘Bacakanlah ayat-ayat as-sakīnah!’ Lalu hilanglah kondisi tersebut dariku, dan aku pun duduk dengan tenang tanpa merasa terguncang sama sekali.”

Aku sendiri (Ibnul Qayyim) telah mencoba membaca ayat-ayat ini ketika hati mengalami kegelisahan karena berbagai hal yang datang menghantamnya. Maka aku melihat pengaruh yang luar biasa pada hati berupa ketenangan dan ketenteraman.

Hakikat sakīnah adalah ketenangan, kewibawaan, dan kedamaian yang Allah turunkan ke dalam hati hamba-Nya ketika ia terguncang karena ketakutan yang dahsyat. Maka setelah itu, ia tidak terguncang lagi oleh hal-hal yang datang menghampirinya. Sakīnah itu menumbuhkan penambahan iman, kekuatan keyakinan, dan keteguhan.

Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta‘ala mengabarkan tentang diturunkannya sakīnah kepada Rasul-Nya ﷺ dan para sahabat yang beriman dalam momen-momen penuh kekhawatiran dan kegelisahan.

Seperti pada hari hijrah, saat beliau ﷺ dan sahabatnya berada di dalam gua, dan musuh berada di atas kepala mereka, yang apabila salah seorang dari mereka melihat ke arah bawah kakinya, niscaya akan melihat mereka.

Dan seperti pada hari Hunain, ketika mereka berpaling lari karena dahsyatnya serangan kaum kafir, tidak satu pun dari mereka menoleh kepada yang lain.

Dan juga pada hari Hudaibiyah, ketika hati mereka terguncang karena dominasi kaum kafir atas mereka serta mereka harus masuk ke dalam perjanjian yang berat bagi jiwa-jiwa mereka. Cukuplah kondisi lemahnya Umar radhiyallahu ‘anhu dalam menanggung perjanjian itu—padahal dia adalah Umar—hingga Allah mengokohkannya melalui Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhuma.

📚 [Ibnul Qayyim, Madārij as-Sālikīn bayna Manāzil Iyyāka Na‘budu wa Iyyāka Nasta‘īn, 2/471]

#share_gratis, #tanpa_logo, #tanpa_minta_donasi, #tanpa_yayasan
#AYAT #SAKINAH #OBAT #KEGUNDAHAN #JIWA



Post a Comment

0 Comments