💡 SIFAT SEORANG MU'MIN MENJAGA PERJANJIAN💡
Alloh ta'ala berkata:
وَأَوْفُوا۟ بِعَهْدِ ٱللَّهِ إِذَا عَٰهَدتُّمْ وَلَا تَنقُضُوا۟ ٱلْأَيْمَٰنَ بَعْدَ تَوْكِيدِهَا وَقَدْ جَعَلْتُمُ ٱللَّهَ عَلَيْكُمْ كَفِيلًا ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ
Dan tepatilah perjanjian dengan Alloh apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Alloh sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Alloh mengetahui apa yang kamu perbuat.
(An Nahl 16:91)
Berkata As-Syaikh Ibnu Nashir Assa'dy rohimahulloh:
وهذا يشمل جميع ما عاهد العبد عليه ربه من العبادات والنذور والأيمان التي عقدها إذا كان الوفاء بها برا، ويشمل أيضا ما تعاقد عليه هو وغيره كالعهود بين المتعاقدين، وكالوعد الذي يعده العبد لغيره ويؤكده على نفسه، فعليه في جميع ذلك الوفاء وتتميمها مع القدرة، ولهذا نهى الله عن نقضها فقال: {وَلا تَنْقُضُوا الأيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيدِهَا} بعقدها على اسم الله تعالى: {وَقَدْ جَعَلْتُمُ اللَّهَ عَلَيْكُمْ} أيها المتعاقدون {كَفِيلا} فلا يحل لكم أن لا تحكموا ما جعلتم الله عليكم كفيلا فيكون ذلك ترك تعظيم الله واستهانة به، وقد رضي الآخر منك باليمين والتوكيد الذي جعلت الله فيه كفيلا. فكما ائتمنك وأحسن ظنه فيك فلتف له بما قلته وأكدته.
{إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ} يجازي كل عامل بعمله على حسب نيته ومقصده.
[عبد الرحمن السعدي ,تفسير السعدي = تيسير الكريم الرحمن ,ص ٤٤٧]
Ini mencakup semua yang telah dijanjikan seorang hamba kepada Robbnya, baik dalam bentuk ibadah, nazar, atau sumpah yang diucapkan, jika pemenuhan sumpah tersebut adalah kebaikan. Ini juga mencakup kesepakatan yang dibuat antara seseorang dengan orang lain, seperti janji-janji antara pihak yang membuat kesepakatan, atau janji yang diberikan seseorang kepada orang lain dan ditegaskan pada dirinya sendiri. Dalam semua hal tersebut, wajib bagi seseorang untuk memenuhi dan menyempurnakan janjinya sesuai kemampuan.
Oleh karena itu, Alloh melarang kita untuk membatalkan sumpah setelah ditegaskan, sebagaimana yang dikatakan-Nya: "Dan janganlah kamu melanggar sumpah-sumpah setelah meneguhkannya" (An-Nahl: 91). Hal ini karena sumpah tersebut diucapkan atas nama Alloh Ta'ala, dan Alloh telah kalian jadikan sebagai penjamin.
Oleh karena itu, tidak halal bagi kalian untuk tidak menunaikan apa yang telah kalian jadikan Alloh sebagai penjaminnya, karena hal tersebut berarti meninggalkan penghormatan kepada Alloh dan meremehkan-Nya. Padahal, orang lain telah puas dengan sumpahmu dan penegasan yang kau buat dengan menjadikan Alloh sebagai penjaminnya. Maka seperti dia telah mempercayaimu dan berpikiran baik terhadapmu, hendaklah kamu memenuhi apa yang telah kamu ucapkan dan tegaskan. "Sesungguhnya Alloh mengetahui apa yang kamu kerjakan," dan Alloh akan membalas setiap orang sesuai dengan amalannya, sesuai dengan niat dan tujuannya.
📚Tafsir Assa'dy hal. 447
Berkata Ibnu Katsir rohimahulloh:
هذا مِمَّا يَأْمُرُ اللَّهُ تَعَالَى بِهِ، وَهُوَ الْوَفَاءُ بِالْعُهُودِ وَالْمَوَاثِيقِ وَالْمُحَافَظَةُ عَلَى الْأَيْمَانِ الْمُؤَكَّدَةِ، وَلِهَذَا قَالَ: وَلا تَنْقُضُوا الْأَيْمانَ بَعْدَ تَوْكِيدِها وَلَا تَعَارُضَ بَيْنَ هَذَا وَبَيْنَ قَوْلِهِ:
وَلا تَجْعَلُوا اللَّهَ عُرْضَةً لِأَيْمانِكُمْ [البقرة: 224] الآية، وَبَيْنَ قَوْلِهِ تَعَالَى: ذلِكَ كَفَّارَةُ أَيْمانِكُمْ إِذا حَلَفْتُمْ وَاحْفَظُوا أَيْمانَكُمْ [الْمَائِدَةِ: 89] أَيْ لَا تَتْرُكُوهَا بلا كفارة، وَبَيْنَ قَوْلِهِ عَلَيْهِ السَّلَامُ فِيمَا ثَبَتَ عَنْهُ في الصحيحين أنه عليه الصلاة والسلام قال «إِنِّي وَاللَّهِ إِنْ شَاءَ اللَّهُ لَا أَحْلِفُ عَلَى يَمِينٍ فَأَرَى غَيْرَهَا خَيْرًا مِنْهَا إِلَّا أَتَيْتُ الَّذِي هُوَ خَيْرٌ وَتَحَلَّلْتُهَا- وَفِي رِوَايَةٍ- وَكَفَّرْتُ عَنْ يَمِينِي» لَا تَعَارُضَ بَيْنَ هَذَا كُلِّهِ وَلَا بَيْنَ الْآيَةِ الْمَذْكُورَةِ هَاهُنَا، وَهِيَ قوله: وَلا تَنْقُضُوا الْأَيْمانَ بَعْدَ تَوْكِيدِها لِأَنَّ هَذِهِ الْأَيْمَانَ الْمُرَادَ بِهَا الدَّاخِلَةُ فِي الْعُهُودِ وَالْمَوَاثِيقِ لَا الْأَيْمَانَ الَّتِي هِيَ وَارِدَةٌ عَلَى حَثٍّ أَوْ مَنْعٍ، وَلِهَذَا قَالَ مُجَاهِدٌ فِي قَوْلِهِ وَلا تَنْقُضُوا الْأَيْمانَ بَعْدَ تَوْكِيدِها يعني الحلف، أي حلف الجاهلية.
[ابن كثير ,تفسير ابن كثير ط العلمية ,٤/٥١٣]
Ini adalah perintah dari Alloh Ta'ala, yaitu memenuhi janji dan perjanjian serta menjaga sumpah yang telah diteguhkan. Oleh karena itu, Alloh berkata: "Dan janganlah kamu melanggar sumpah-sumpah setelah meneguhkannya."
Tidak ada pertentangan antara hal ini dengan kalam-Nya: "Dan janganlah kamu jadikan Alloh sebagai sasaran sumpah-sumpahmu" (Surat Al-Baqorih: 224), serta firman-Nya: "Itulah penebus sumpah-sumpahmu apabila kamu bersumpah" (Al-Ma'idah: 89), yakni janganlah kamu membiarkan sumpahmu tanpa membayarnya dengan kafarat (penebusan), serta dengan perkataan Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam yang diriwayatkan dalam dua kitab shohih: "Demi Alloh, jika Alloh menghendaki, aku tidak akan bersumpah atas suatu sumpah, kemudian melihat yang lebih baik daripadanya, kecuali aku akan melakukan yang lebih baik itu dan membatalkan sumpahku - dan dalam riwayat lain - serta menebus sumpahku."
Tidak ada pertentangan antara semua ini dan ayat yang disebutkan di sini, yaitu firman-Nya: "Dan janganlah kamu melanggar sumpah-sumpah setelah meneguhkannya," karena yang dimaksud dengan sumpah dalam ayat ini adalah yang termasuk dalam perjanjian dan kesepakatan, bukan sumpah yang digunakan untuk mendorong atau mencegah sesuatu. Oleh karena itu, Mujahid berkata dalam menafsirkan kalam-Nya: "Dan janganlah kamu melanggar sumpah-sumpah setelah meneguhkannya," yang dimaksud adalah sumpah jahiliyah.
📚Tafsir Ibnu Katsir: 4/513
Telegram: ilmui
#share_gratis, #tanpa_logo, #tanpa_minta_donasi, #tanpa_yayasan
#free_share, #without_logo, #without_asking_donation, #without_foundation
0 Comments