Perayaan Tahun Baru tidak sesuai dengan ajaran agama. Hal ini didasarkan pada beberapa dalil dari Al-Qur'an, Sunnah, dan prinsip-prinsip dasar akidah. Berikut adalah beberapa dalil dan alasannya:
### 1. Larangan Menyerupai Orang Kafir
- Dalil: Rasulullah ﷺ bersabda:
_"Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka."_
(HR. Abu Dawud, no. 4031; dinilai sahih oleh Al-Albani).
Penjelasan: Merayakan Tahun Baru merupakan bentuk tasyabbuh (menyerupai) dengan tradisi non-Muslim, khususnya dalam budaya Barat yang tidak berdasarkan syariat Islam.
### 2. Tidak Ada Landasan dalam Syariat
- Dalil: Allah berfirman:
_"Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu."_
(QS. Al-Ma’idah: 3).
Penjelasan: Islam telah memiliki hari-hari besar yang disyariatkan, seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Merayakan perayaan lain di luar yang disyariatkan merupakan bid'ah (perkara baru dalam agama) yang tidak memiliki dasar dalam syariat.
### 3. Menghindari Pemborosan dan Perbuatan Sia-Sia
- Dalil: Allah berfirman:
_"Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya orang-orang yang boros itu adalah saudara-saudara setan."_
(QS. Al-Isra’: 26-27).
Penjelasan: Perayaan Tahun Baru sering diiringi dengan pesta, kembang api, dan aktivitas lain yang merupakan pemborosan dan tidak memberikan manfaat akhirat.
### 4. Waktu Tidak Memiliki Keutamaan Khusus
- Dalil: Rasulullah ﷺ bersabda:
_"Sesungguhnya Allah telah mengganti untuk kalian dua hari yang lebih baik dari dua hari tersebut (dua hari perayaan jahiliah), yaitu Idul Fitri dan Idul Adha."_
(HR. Abu Dawud, no. 1134; dinilai sahih oleh Al-Albani).
Penjelasan: Tahun Baru Masehi tidak memiliki keutamaan khusus, sehingga merayakannya tidak relevan dengan syariat.
### 5. Potensi Maksiat dan Pergaulan Bebas
- Dalil: Allah berfirman:
_"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk."_
(QS. Al-Isra’: 32).
Penjelasan: Perayaan Tahun Baru sering disertai dengan kegiatan yang membuka peluang maksiat, seperti pesta, minuman keras, dan pergaulan bebas, yang jelas bertentangan dengan agama.
### Kesimpulan
Perayaan Tahun Baru tidak sejalan dengan ajaran agama karena tidak memiliki dasar syariat, menyerupai tradisi non-Muslim, mengandung potensi maksiat, dan mengarah pada pemborosan. Oleh karena itu, umat Islam wajib untuk menghindarinya dan fokus pada hal-hal yang bermanfaat dalam agama.
#free_share, #without_logo, #without_asking_donation, #without_foundation
0 Comments