💡IBADAH HARUSLAH DIDASARI DALIL YANG SHOHIH💡

18.8.24

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahulloh:

فهذه الأنواع من خطاب الملائكة والأنبياء والصالحين بعد موتهم عند قبورهم وفي مغيبهم، وخطاب تماثيلهم، هو من أعظم أنواع الشرك الموجود في المشركين من غير أهل الكتاب، وفي مبتدعة أهل الكتاب والمسلمين الذين أحدثوا من الشرك والعبادات ما لم يأذن به الله تعالى، قال الله تعالى (42: 21) : {أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوا لَهُمْ مِنْ الدِّينِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللَّهُ} . فإن دعاء الملائكة والأنبياء بعد موتهم وفي مغيبهم وسؤالهم والاستغاثة بهم والاستشفاع بهم في هذه الحال - و [نصب] تماثيلهم بمعنى طلب الشفاعة منهم - هو من الدين الذي لم يشرعه الله ولا ابتعث به رسولاً ولا أنزل به كتاباً، وليس هو واجباً ولا مستحباً باتفاق المسلمين، ولا فعله أحد من الصحابة والتابعين/ لهم بإحسان، ولا أمر به إمام من أئمة المسلمين، وإن كان ذلك مما يفعله كثير من الناس ممن له عبادة وزهد، ويذكرون فيه حكايات ومنامات، فهذا كله من الشيطان. وفيهم من ينظم القصائد في دعاء الميت والاستشفاع به والاستغاثة، أو يذكر ذلك في ضمن مديح الأنبياء والصالحين، فهذا كله ليس بمشروع لا واجب ولا مستحب باتفاق أئمة المسلمين. ومن تعبد بعبادة ليست واجبة ولا مستحبة وهو يعتقدها واجبة أو مستحبة فهو ضال مبتدع بدعةً سيئة لا بدعة حسنة باتفاق أئمة الدين، فإن الله لا يُعبد إلا بما هو واجب أو مستحب. وكثير من الناس يذكرون في هذه الأنواع من الشرك منافعَ ومصالح، ويحتجون عليها بحجج من جهة الرأي أو الذوق، أو من جهة التقليد والمنامات ونحو ذلك.

[ابن تيمية ,قاعدة جليلة في التوسل والوسيلة ,26-1/25]

Jenis-jenis ini yaitu berbicara dengan malaikat, nabi, dan orang saleh setelah mereka wafat di dekat kubur mereka atau ketika mereka tidak hadir serta berbicara dengan patung-patung mereka, adalah salah satu bentuk syirik terbesar yang ada di kalangan kaum musyrikin dari kalangan yang bukan Ahli Kitab maupun dari kalangan mubtadi'nya Ahli Kitab, serta di kalangan Muslimin yang melakukan praktik-praktik syirik dan ibadah yang tidak diizinkan oleh Alloh. Alloh berkata: *"Apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu yang menetapkan untuk mereka dari agama ini sesuatu yang tidak diizinkan Alloh?"* (Qs. Asy-Syuro ayat 21)

Maka, berdoa kepada malaikat dan nabi setelah mereka wafat dan ketika mereka tidak hadir, serta memohon pertolongan dan syafaat kepada mereka dalam kondisi tersebut - termasuk dengan mendirikan patung-patung mereka dengan maksud meminta syafaat - adalah bagian dari agama yang tidak disyariatkan oleh Alloh, tidak diutus untuk itu seorang rosul, dan tidak pula diturunkan kitab yang mengajarkannya. Hal ini tidak wajib dan tidak pula dianjurkan menurut kesepakatan kaum Muslimin, tidak ada seorang pun dari kalangan sahabat dan tabi'in yang melakukannya, dan tidak pula diperintahkan oleh salah satu dari imam-imam kaum Muslimin (bahkan justru sebalikanya mereka melarangnya).

Meskipun hal ini dilakukan oleh banyak orang yang (nampaknya) memiliki kesholehan dan kezuhudan, dan mereka menyebutkan kisah-kisah dan mimpi-mimpi terkait hal tersebut, namun semua ini berasal dari setan. Di antara mereka ada yang menggubah syair-syair yang mengandung doa kepada orang yang sudah wafat, memohon syafaat, atau meminta pertolongan, atau mereka menyebutkan hal tersebut dalam pujian-pujian terhadap nabi dan orang-orang sholeh. Semua ini tidaklah disyariatkan, tidak wajib, dan tidak dianjurkan menurut kesepakatan imam-imam kaum Muslimin.

Barang siapa yang beribadah dengan ibadah yang tidak wajib atau tidak dianjurkan, namun dia meyakini ibadah tersebut sebagai ibadah yang wajib atau dianjurkan, maka dia adalah orang yang sesat dan mubtadi', bid'ah yang buruk bukan bid'ah yang baik, menurut kesepakatan para imam agama, karena Alloh tidak disembah kecuali dengan apa yang wajib atau dianjurkan. Dan banyak orang (dari kalangan mubtadi') yang menyebutkan manfaat dan maslahat dari bentuk-bentuk syirik ini, dan mereka membenarkannya dengan alasan dari segi akal atau perasaan, atau dari segi tradisi, mimpi, dan semacamnya. (Waiyyaadzanbillaah)

📚[*Qoidah Jalilah fi at-Tawassul wa al-Wasilah*, 1/25-26]