Advertisement

KEBENCIAN MUSYRIKIN KEPADA KEBENARAN

 💡KEBENCIAN MUSYRIKIN KEPADA KEBENARAN💡


Alloh ta'ala berkata:


{وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَمَا لَيْسَ لَهُمْ بِهِ عِلْمٌ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ * وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آيَاتُنَا بَيِّنَاتٍ تَعْرِفُ فِي وُجُوهِ الَّذِينَ كَفَرُوا الْمُنْكَرَ يَكَادُونَ يَسْطُونَ بِالَّذِينَ يَتْلُونَ عَلَيْهِمْ آيَاتِنَا قُلْ أَفَأُنَبِّئُكُمْ بِشَرٍّ مِنْ ذَلِكُمُ النَّارُ وَعَدَهَا اللَّهُ الَّذِينَ كَفَرُوا وَبِئْسَ الْمَصِيرُ} .


"Dan mereka menyembah selain Alloh, apa yang Alloh tidak menurunkan keterangan tentang itu, dan apa yang mereka sendiri tiada mempunyai pengetahuan terhadapnya. Dan bagi orang-orang yang zholim sekali-kali tidak ada seorang penolongpun.

Dan apabila dibacakan di hadapan mereka ayat-ayat Kami yang terang, niscaya kamu melihat tanda-tanda keingkaran pada muka orang-orang yang kafir itu. Hampir-hampir mereka menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami di hadapan mereka. Katakanlah: "Apakah akan aku kabarkan kepadamu yang lebih buruk daripada itu, yaitu neraka?" Alloh telah mengancamkannya kepada orang-orang yang kafir. Dan neraka itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali". (Al-Hajj 71-72)


Berkata As-Syaikh Ibnu Nashir Assa'dy rohimahulloh:


يذكر تعالى حالة المشركين به، العادلين به غيره، وأن حالهم أقبح الحالات، وأنه لا مستند لهم على ما فعلوه، فليس لهم به علم، وإنما هو تقليد تلقوه عن آبائهم الضالين، وقد يكون الإنسان لا علم عنده بما فعله، وهو -في نفس الأمر- له حجة ما علمها، فأخبر هنا، أن الله لم ينزل في ذلك سلطانا، أي: حجة تدل علي وتجوزه، بل قد أنزل البراهين القاطعة على فساده وبطلانه، ثم توعد الظالمين منهم المعاندين للحق فقال: {وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ} ينصرهم من عذاب الله إذا نزل بهم وحل. وهل لهؤلاء الذين لا علم لهم بما هم عليه قصد في اتباع -[546]- الآيات والهدى إذا جاءهم؟ أم هم راضون بما هم عليه من الباطل؟ ذكر ذلك بقوله: {وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آيَاتُنَا} التي هي آيات الله الجليلة، المستلزمة لبيان الحق من الباطل، لم يلتفتوا إليها، ولم يرفعوا بها رأسا، بل {تَعْرِفُ فِي وُجُوهِ الَّذِينَ كَفَرُوا الْمُنْكَرَ} من بغضها وكراهتها، ترى وجوههم معبسة، وأبشارهم مكفهرة، {يَكَادُونَ يَسْطُونَ بِالَّذِينَ يَتْلُونَ عَلَيْهِمْ آيَاتِنَا} أي: يكادون يوقعون بهم القتل والضرب البليغ، من شدة بغضهم وبغض الحق وعداوته، فهذه الحالة من الكفار بئس الحالة، وشرها بئس الشر، ولكن ثم ما هو شر منها، حالتهم التي يؤولون إليها، فلهذا قال: {قُلْ أَفَأُنَبِّئُكُمْ بِشَرٍّ مِنْ ذَلِكُمُ النَّارُ وَعَدَهَا اللَّهُ الَّذِينَ كَفَرُوا وَبِئْسَ الْمَصِيرُ} فهذه شرها طويل عريض، ومكروهها وآلامها تزداد على الدوام.

[عبد الرحمن السعدي ,تفسير السعدي = تيسير الكريم الرحمن ,ص ٥٤٥]


Alloh menyebutkan keadaan orang-orang musyrikin, yang menyamakanNya (mempersekutukan Alloh) dengan yang lain, dan bahwa keadaan mereka adalah yang paling buruk, dan mereka tidak memiliki dasar atas apa yang mereka lakukan, mereka tidak memiliki ilmu tentang itu melainkan hanya taklid yang mereka terima dari nenek moyang mereka yang sesat (dalam agama mereka). Dan manusia bisa saja tidak punya ilmu terhadap apa yang telah dia lakukan, dan dalam hal ini, hujjahnya yang tidak didasari ilmu. Maka Alloh menjelaskan di sini bahwa Dia tidak menurunkan sulthon dalam hal (kesyirikan mereka) itu, yaitu bukti yang menunjukkan kebolehan dan keabsahannya, bahkan Alloh telah menurunkan bukti yang pasti tentang kerusakan dan kebatilannya. Kemudian Alloh mengancam orang-orang yang zolim di antara mereka yang menentang kebenaran dengan berkata: {Dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun} yang dapat menolong mereka dari azab Alloh ketika menimpa mereka. Apakah orang-orang ini yang tidak memiliki ilmu tentang apa yang mereka lakukan berkeinginan untuk mengikuti ayat-ayat dan petunjuk jika datang kepada mereka? Ataukah mereka puas dengan kebatilan yang mereka pegang? Alloh menyebutkan itu dengan firman-Nya: {Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami} yang merupakan ayat-ayat Alloh yang mulia, yang mengandung penjelasan antara kebenaran dan kebatilan, mereka tidak memperhatikannya, dan tidak menganggapnya penting, bahkan {kamu akan melihat di wajah orang-orang yang kafir itu kebencian} dari kebencian dan ketidaksukaan mereka, kamu akan melihat wajah mereka masam, dan kulit mereka muram, {mereka hampir saja menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka} yaitu, mereka hampir saja membunuh dan memukul mereka dengan keras, karena kebencian mereka yang mendalam terhadap kebenaran dan permusuhannya. Keadaan orang-orang kafir ini sangat buruk, dan yang lebih buruk dari itu adalah keadaan mereka yang akan mereka hadapi, oleh karena itu Alloh berfirman: {Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang sesuatu yang lebih buruk dari itu, yaitu neraka yang Alloh janjikan kepada orang-orang yang kafir dan seburuk-buruk tempat kembali"} maka neraka ini keburukannya sangat panjang, siksaan dan kepedihannya senantiasa selalu bertambah.


📚(Tafsir Assa'dy: hal 545)


KEBENCIAN MUSYRIKIN KEPADA KEBENARAN


Telegram: @ilmui

Twitter X: @ilmuisl

WA: ILMUI

https://il-mui.blogspot.com

#free_share, #without_logo, #without_asking_donation, #without_foundation

#share_gratis, #tanpa_logo, #tanpa_minta_donasi, #tanpa_yayasan

Post a Comment

0 Comments