بسم الله الرحمٰن الرحيم
🔸AKAR PERPECAHAN🔸
Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahulloh:
ثُمَّ قَالَ بَعْدَ ذَلِكَ: {وَمَا تَفَرَّقُوا إلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ} فَأَخْبَرَ أَنَّ تَفَرُّقَهُمْ إنَّمَا كَانَ بَعْدَ مَجِيءِ الْعِلْمِ الَّذِي بَيَّنَ لَهُمْ مَا يَتَّقُونَ؛ فَإِنَّ اللَّهَ مَا كَانَ لِيُضِلَّ قَوْمًا بَعْدَ إذْ هَدَاهُمْ حَتَّى يُبَيِّنَ لَهُمْ مَا يَتَّقُونَ. [وَأَخْبَرَ أَنَّهُمْ مَا تَفَرَّقُوا إلَّا بَغْيًا، وَالْبَغْيُ مُجَاوَزَةُ الْحَدِّ، كَمَا قَالَ ابْنُ عُمَرَ. . . : الْكِبْرُ وَالْحَسَدُ] ؛ وَهَذَا بِخِلَافِ التَّفَرُّقِ عَنْ اجْتِهَادٍ لَيْسَ فِي عِلْمٍ، وَلَا قَصَدَ بِهِ الْبَغْيَ كَتَنَازُعِ الْعُلَمَاءِ السَّائِغِ، وَالْبَغْيُ إمَّا تَضْيِيعٌ لِلْحَقِّ، وَإِمَّا تَعَدٍّ لِلْحَدِّ؛ فَهُوَ إمَّا تَرْكُ وَاجِبٍ، وَإِمَّا فِعْلُ مُحَرَّمٍ؛ فَعُلِمَ أَنَّ مُوجِبَ التَّفَرُّقِ هُوَ ذَلِكَ. وَهَذَا كَمَا قَالَ عَنْ أَهْلِ الْكِتَابِ: {وَمِنَ الَّذِينَ قَالُوا إنَّا نَصَارَى أَخَذْنَا مِيثَاقَهُمْ فَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ فَأَغْرَيْنَا بَيْنَهُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ إلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ} فَأَخْبَرَ أَنَّ نِسْيَانَهُمْ حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ - وَهُوَ تَرْكُ الْعَمَلِ بِبَعْضِ مَا أُمِرُوا بِهِ - كَانَ سَبَبًا لِإِغْرَاءِ الْعَدَاوَةِ وَالْبَغْضَاءِ بَيْنَهُمْ،
Kemudian Alloh berfirman: *"Dan mereka tidaklah berpecah belah melainkan setelah datang kepada mereka ilmu karena "bagyan" di antara mereka."* (QS. Asy-Syura: 14).
Alloh memberitahukan bahwa perpecahan mereka hanya terjadi setelah datangnya ilmu yang telah menjelaskan kepada mereka apa yang harus mereka jauhi. Sesungguhnya Alloh tidak akan menyesatkan suatu kaum setelah memberikan petunjuk kepada mereka, hingga Dia menjelaskan apa yang harus mereka hindari.
[Dia juga memberitahukan bahwa mereka tidak berpecah belah kecuali karena *baghyan*. *Baghyu* adalah melampaui batas, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Umar: *(yaitu) kesombongan dan hasad.*] Ini berbeda dengan perpecahan yang terjadi karena ijtihad tanpa didasari ilmu, atau tanpa niat untuk berbuat melampaui batas, seperti perbedaan pendapat di antara ulama yang masih diperbolehkan.
*Baghyu* bisa berupa mengabaikan kebenaran atau melanggar batas; artinya, bisa meninggalkan kewajiban atau melakukan yang haram. Maka, jelaslah bahwa penyebab perpecahan adalah hal tersebut.
Ini seperti firman-Nya tentang Ahli Kitab: *"Dan di antara orang-orang yang mengatakan, 'Kami ini orang Nasrani,' Kami telah mengambil perjanjian mereka, tetapi mereka melupakan sebagian dari apa yang telah diperingatkan kepada mereka. Maka Kami timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari Kiamat."* (QS. Al-Ma'idah: 14).
Dia memberitahukan bahwa sebab permusuhan dan kebencian di antara mereka adalah karena mereka melupakan sebagian dari apa yang telah diingatkan kepada mereka—yaitu meninggalkan sebagian perintah-Nya.
📚 Majmu' Fatawa Ibnu Taimiyah: 1/14
Maka melupakan prinsip-prinsip dasar dalam ilmu dan agama lalu melakukan bid'ah dan maksiat menjadi sebab terbesar perpecahan diantara ummat.
Nas alullohas salaamata wal aafiyah.
Telegram: t.me/ilmui
#share_gratis, #tanpa_logo, #tanpa_minta_donasi, #tanpa_yayasan
0 Comments