Advertisement

MANFAAT NASEHAT

بسم الله الرحمٰن الرحيم

🌦MANFAAT NASEHAT🌦


Berkata Alloh ta'ala:

وَإِذْ قَالَتْ أُمَّةٌ مِّنْهُمْ لِمَ تَعِظُونَ قَوْمًا ۙ ٱللَّهُ مُهْلِكُهُمْ أَوْ مُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا شَدِيدًا ۖ قَالُوا۟ مَعْذِرَةً إِلَىٰ رَبِّكُمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ.
فَلَمَّا نَسُوا۟ مَا ذُكِّرُوا۟ بِهِۦٓ أَنجَيْنَا ٱلَّذِينَ يَنْهَوْنَ عَنِ ٱلسُّوٓءِ وَأَخَذْنَا ٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ بِعَذَابٍۭ بَـِٔيسٍۭ بِمَا كَانُوا۟ يَفْسُقُونَ.

"Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: "Mengapa kamu menasehati kaum yang Alloh akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?" Mereka menjawab: "Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Robbmu, dan supaya mereka bertakwa."
Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik. (QS. Al-A'roof: 164-165)

Berkata Syaikh Ibnu Nashir Assa'dy rohimahulloh:

وقالوا لهم: {لِمَ تَعِظُونَ قَوْمًا اللَّهُ مُهْلِكُهُمْ أَوْ مُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا شَدِيدًا} كأنهم يقولون: لا فائدة في وعظ من اقتحم محارم الله، ولم يصغ للنصيح، بل استمر على اعتدائه وطغيانه، فإنه لا بد أن يعاقبهم الله، إما بهلاك أو عذاب شديد.
فقال الواعظون: نعظهم وننهاهم {مَعْذِرَةً إِلَى رَبِّكُمْ} أي: لنعذر فيهم.
{وَلَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ} أي: يتركون ما هم فيه من المعصية، فلا نيأس من هدايتهم، فربما نجع فيهم الوعظ، وأثر فيهم اللوم.
وهذا المقصود الأعظم من إنكار المنكر ليكون معذرة، وإقامة حجة على المأمور المنهي، ولعل الله أن يهديه، فيعمل بمقتضى ذلك الأمر، والنهي.
{فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ} أي: تركوا ما ذكروا به، واستمروا على غيهم واعتدائهم.
{أَنْجَيْنَا} من العذاب {الَّذِينَ يَنْهَوْنَ عَنِ السُّوءِ} وهكذا سنة الله في عباده، أن العقوبة إذا نزلت نجا منها الآمرون بالمعروف والناهون عن المنكر.
{وَأَخَذْنَا الَّذِينَ ظَلَمُوا} وهم الذين اعتدوا في السبت {بِعَذَابٍ بَئِيسٍ} أي: شديد {بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ}

[عبد الرحمن السعدي ,تفسير السعدي = تيسير الكريم الرحمن ,ص ٣٠٦]


Dan mereka (yang tidak memberi nasehat) berkata kepada mereka (pemberi nasehat): "Mengapa kalian menasihati kaum yang akan dibinasakan oleh Alloh atau disiksa dengan siksaan yang berat?" Seakan-akan mereka berkata: "Tidak ada gunanya menasihati orang yang melanggar batas-batas Alloh, tidak mendengarkan nasihat, bahkan terus menerus dalam pelanggaran dan kesombongan mereka. Pasti Alloh akan menghukum mereka, baik dengan kebinasaan atau dengan siksaan yang berat."

Maka para penasihat berkata: "Kami menasihati dan mencegah mereka agar kami bisa memberikan alasan di hadapan Robb kalian," yaitu untuk mengemukakan alasan di hadapan Alloh. "Dan semoga mereka bertakwa," yaitu meninggalkan dosa yang mereka lakukan, sehingga kami tidak berputus asa dari hidayah mereka. Mungkin nasihat itu berhasil dan teguran itu berpengaruh pada mereka.

Inilah tujuan terbesar dari mengingkari kemungkaran, yaitu agar menjadi alasan yang sah, dan tegaknya hujjah (bukti) atas orang yang diperintah atau dilarang. Semoga Alloh memberi mereka petunjuk sehingga mereka bertindak sesuai dengan perintah dan larangan tersebut.

"Ketika mereka melupakan apa yang telah diingatkan kepada mereka," yaitu mereka meninggalkan peringatan tersebut dan terus dalam kesesatan dan pelanggaran mereka, "Kami selamatkan dari azab orang-orang yang mencegah dari kejahatan." Inilah sunnatullah bagi hamba-hamba-Nya, bahwa ketika azab turun, orang-orang yang memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran akan diselamatkan darinya. 

"Dan Kami siksa orang-orang yang zalim," yaitu mereka yang melanggar larangan pada hari Sabtu, "dengan siksaan yang pedih," yaitu sangat keras, "disebabkan karena mereka terus-menerus melakukan kefasikan."

📚[Tafsir As-Sa'di = Taisirul-Karimir-Rohman, hlm. 306]

Telegram: ilmui
WA: ILMUI

#share_gratis, #tanpa_logo, #tanpa_minta_donasi, #tanpa_yayasan


 #free_share, #without_logo, #without_asking_donation, #without_foundation

Post a Comment

0 Comments