Advertisement

JENIS ILHAD (PENYIMPANGAN) DALAM ASMA' WAS SIFAT

 💡 JENIS ILHAD (PENYIMPANGAN) DALAM ASMA' WAS SIFAT💡


Berkata As-Syaikh Ibnul 'Utsaimin rohimahulloh:


وقد ذكر أهل العلم للإلحاد في أسماء الله تعالى أنواعا يجمعها أن نقول: هو الميل بها عما يجب اعتقاده فيها. وهو على أنواع:

النوع الأول: إنكار شيء من الأسماء، أو ما دلت عليه من الصفات، ومثاله: من ينكر أن اسم الرحمن من أسماء الله تعالى كما فعل أهل الجاهلية، أو يثبت الأسماء، ولكن ينكر ما تضمنته من الصفات كما يقول: بعض المبتدعة: أن الله تعالى رحيم بلا رحمة، وسميع بلا سمع.

النوع الثاني: أن يسمي الله - سبحانه وتعالى - بما لم يسم به نفسه. ووجه كونه إلحادا أن أسماء الله سبحانه وتعالى توقيفية، فلا يحل لأحد أن يسمي الله تعالى باسم لم يسم به نفسه؛ لأن هذا من القول على الله بلا علم ومن العدوان في حق الله عز وجل وذلك كما صنع الفلاسفة فسموا الإله بالعلة الفاعلة، وكما صنع النصارى فسموا الله تعالى باسم الأب ونحو ذلك.

النوع الثالث: أن يعتقد أن هذه الأسماء دالة على أوصاف المخلوقين، فيجعلها دالة على التمثيل.

ووجه كونه إلحادا: أن من اعتقد أن أسماء الله سبحانه وتعالى دالة على تمثيل الله بخلقه فقد أخرجها عن مدلولها ومال بها عن الاستقامة، وجعل كلام الله وكلام رسوله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دالا على الكفر؛ لأن تمثيل الله بخلقه كفر لكونه تكذيبا لقوله تعالى: {لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ} . ولقوله: {هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيًّا} . قال نعيم بن حماد الخزاعي شيخ البخاري رحمهما الله: "من شبه الله بخلقه فقد كفر، ومن جحد ما وصف الله به نفسه فقد كفر، وليس فيما وصف الله به نفسه تشبيه".

النوع الرابع: أن يشتق من أسماء الله - تعالى - أسماء للأصنام، كاشتقاق اللات من الآلهة، والعزى من العزيز، ومناة من المنان.

ووجه كونه إلحادا: أن أسماء الله تعالى خاصة به، فلا يجوز أن تنقل المعاني الدالة عليها هذه الأسماء إلى أحد من المخلوقين ليعطى من العبادة ما لا يستحقه إلا الله عز وجل. هذه أنواع الإلحاد في أسماء الله تعالى.


[ابن عثيمين ,مجموع فتاوى ورسائل العثيمين ,159-1/158]


Para ahli ilmu (ulama) telah menyebutkan beberapa jenis ilhad (penyimpangan) dalam nama-nama Allah Ta'ala yang secara umum dapat kita simpulkan: ilhad adalah penyimpangan dari apa yang seharusnya diyakini mengenai nama-nama tersebut. Berikut ini adalah beberapa jenis ilhad:


1. Jenis pertama: Menolak salah satu nama-nama Alloh atau sifat-sifat yang terkandung di dalamnya. Contohnya adalah orang yang menolak bahwa "Ar-Rohman" adalah salah satu nama Alloh Ta'ala, seperti yang dilakukan oleh orang-orang Jahiliyah, atau mengakui nama-nama tersebut tetapi menolak sifat-sifat yang terkandung di dalamnya. Misalnya, beberapa kelompok mubtadi' mengatakan bahwa Alloh Ta'ala Maha Pengasih (Rohim) tanpa sifat Rohmat, atau Maha Mendengar (Sami') tanpa sifat pendengaran.


2. Jenis kedua: Memberi nama Alloh - Subhanahu wa Ta'ala - dengan nama yang tidak Dia gunakan untuk diri-Nya. Ini dianggap ilhad karena nama-nama Alloh Ta'ala adalah tauqifi (berdasarkan wahyu), sehingga tidak boleh seseorang menamai Alloh dengan nama yang tidak Dia gunakan untuk diri-Nya. Disebabkan hal Ini termasuk berbicara tentang Alloh tanpa ilmu dan merupakan bentuk pelampauan batas terhadap hak Alloh. Contohnya adalah para filusuf yang menyebut "ilah" sebagai "Al-Illatul Faailah" (sebab yang melakukan), atau orang-orang Nasrani yang menyebut Allah Ta'ala sebagai "Bapak", dan sejenisnya.


3. Jenis ketiga: Meyakini bahwa nama-nama tersebut menunjukkan sifat-sifat (yang sama dengan) makhluk, sehingga menganggapnya sebagai tanda keserupaan (tamtsil) antara Alloh dengan makhluk-Nya. Ini adalah ilhad karena siapa saja yang meyakini bahwa nama-nama Alloh menunjukkan keserupaan antara Alloh dan makhluk-Nya, maka dia telah menyimpangkan maknanya dan menjauhkan dari kebenaran. Ini berarti menganggap bahwa perkataan Alloh dan Rosul-Nya shollallohu 'alaihi wa sallam menunjukkan kekufuran, karena menyerupakan Alloh dengan makhluk-Nya adalah kufur, karena bertentangan dengan firman Alloh: *"Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat"* (QS. Asy-Syuro: 11), dan juga firman-Nya: *"Apakah kamu mengetahui ada yang setara dengan-Nya?"* (QS. Maryam: 65). Nu'aim bin Hammad Al-Khuza'i, guru Imam Bukhori, berkata: "Barangsiapa yang menyerupakan Alloh dengan makhluk-Nya, maka dia telah kafir. Barangsiapa yang menolak sifat-sifat yang Alloh berikan kepada diri-Nya, maka dia juga telah kafir. Dan tidak ada dalam apa yang Alloh sendiri sifatkan tentang diri-Nya unsur penyerupaan dengan makhluk-Nya."


4. Jenis keempat: Mengambil nama untuk berhala dari nama-nama Alloh Ta'ala, seperti mengambil nama "Al-Lat" dari "Ilah" (yang hak disembah), "Al-Uzza" dari "Al-Aziz" (Yang Maha Mulia), dan "Manat" dari "Al-Mannan" (Yang Maha Pemberi). Ini dianggap sebagai ilhad karena nama-nama Alloh Ta'ala adalah khusus untuk-Nya, sehingga tidak boleh makna-makna yang terkandung dalam nama-nama tersebut dipindahkan kepada salah satu makhluk yang kemudian diberikan ibadah yang tidak berhak kecuali hanya layak bagi Alloh azza wa jall saja.


Inilah beberapa jenis ilhad dalam nama-nama Alloh Ta'ala. 


📚 [Ibn Utsaimin, *Majmu' Fatawa wa Rasa'il Utsaimin*, 1/158-159]


Telegram: @ilmui

WA: ILMUI

#share_gratis, #tanpa_logo, #tanpa_minta_donasi, #tanpa_yayasan

Post a Comment

0 Comments