RUMAH YANG PERTAMA

📖 ILMUI 📚:
💡RUMAH YANG PERTAMA💡

Alloh ta'ala berkata:

إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِى بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِّلْعَٰلَمِينَ.
فِيهِ ءَايَٰتٌۢ بَيِّنَٰتٌ مَّقَامُ إِبْرَٰهِيمَ ۖ وَمَن دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ.

Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitulloh yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.
Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqom Ibrohim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allih, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Alloh Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
(Ali Imron: 96-97)

Berkata As-Syaikh Ibnu Naashir Assa'dy rohimahulloh:

يخبر تعالى عن شرف هذا البيت الحرام، وأنه أول بيت وضعه الله للناس، يتعبدون فيه لربهم فتغفر أوزارهم، وتقال عثارهم، ويحصل لهم به من الطاعات والقربات ما ينالون به رضى ربهم والفوز بثوابه والنجاة من عقابه، ولهذا قال: {مباركا} أي: فيه البركة الكثيرة في المنافع الدينية والدنيوية كما قال تعالى {ليشهدوا منافع لهم ويذكروا اسم الله على ما رزقهم من بهيمة الأنعام} {وهدى للعالمين} والهدى نوعان: هدى في المعرفة، وهدى في العمل، فالهدى في العمل ظاهر، وهو ما جعل الله فيه من أنواع التعبدات المختصة به، وأما هدى العلم فبما يحصل لهم بسببه من العلم بالحق بسبب الآيات البينات التي ذكر الله تعالى في قوله {فيه آيات بينات} أي: أدلة واضحات، وبراهين قاطعات على أنواع من العلوم الإلهية والمطالب العالية، كالأدلة على توحيده ورحمته وحكمته وعظمته وجلاله وكمال علمه وسعة جوده، وما مَنَّ به على أوليائه وأنبيائه، فمن الآيات -[139]- {مقام إبراهيم} يحتمل أن المراد به المقام المعروف وهو الحجر الذي كان يقوم عليه الخليل لبنيان الكعبة لما ارتفع البنيان، وكان ملصقا في جدار الكعبة، فلما كان عمر رضي الله عنه وضعه في مكانه الموجود فيه الآن، والآية فيه قيل أثر قدمي إبراهيم، قد أثرت في الصخرة وبقي ذلك الأثر إلى أوائل هذه الأمة، وهذا من خوارق العادات، وقيل إن الآية فيه ما أودعه الله في القلوب من تعظيمه وتكريمه وتشريفه واحترامه، ويحتمل أن المراد بمقام إبراهيم أنه مفرد مضاف يراد به مقاماته في مواضع المناسك كلها، فيكون على هذا جميع أجزاء الحج ومفرداته آيات بينات، كالطواف والسعي ومواضعها، والوقوف بعرفة ومزدلفة، والرمي، وسائر الشعائر، والآية في ذلك ما جعله الله في القلوب من تعظيمها واحترامها وبذل نفائس النفوس والأموال في الوصول إليها وتحمل كل مشقة لأجلها، وما في ضمنها من الأسرار البديعة والمعاني الرفيعة، وما في أفعالها من الحكم والمصالح التي يعجز الخلق عن إحصاء بعضها، ومن الآيات البينات فيها أن من دخله كان آمنا شرعا وقدرا، فالشرع قد أمر الله رسوله إبراهيم ثم رسوله محمد باحترامه وتأمين من دخله، وأن لا يهاج، حتى إن التحريم في ذلك شمل صيودها وأشجارها ونباتها، وقد استدل بهذه الآية من ذهب من العلماء أن من جنى جناية خارج الحرم ثم لجأ إليه أنه يأمن ولا يقام عليه الحد حتى يخرج منه، وأما تأمينها قدرا فلأن الله تعالى بقضائه وقدره وضع في النفوس حتى نفوس المشركين به الكافرين بربهم احترامه، حتى إن الواحد منهم مع شدة حميتهم ونعرتهم وعدم احتمالهم للضيم يجد أحدهم قاتل أبيه في الحرم فلا يهيجه، ومن جعله حرما أن كل من أراده بسوء فلا بد أن يعاقبه عقوبة عاجلة، كما فعل بأصحاب الفيل وغيرهم،
[عبد الرحمن السعدي ,تفسير السعدي = تيسير الكريم الرحمن ,page 138]

Alloh memberitahukan tentang kemuliaan rumah suci ini, bahwa dia adalah rumah pertama yang dibangun oleh Alloh untuk manusia, tempat mereka beribadah kepada Robb mereka agar dosa-dosa mereka diampuni, kesalahan mereka dihapuskan, dan mereka memperoleh berbagai ketaatan dan amal yang mendekatkan mereka kepada keridhoan Robb mereka, memperoleh pahala-Nya dan keselamatan dari siksa-Nya. Oleh karena itu, disebutkan sebagai yang: "diberkahi," yang berarti penuh dengan berkah yang banyak dalam manfaat agama dan dunia, seperti yang disebutkan oleh Alloh: "agar mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan menyebut nama Alloh pada apa yang telah direzekikan kepada mereka berupa binatang ternak." Dan "petunjuk bagi seluruh alam," petunjuk ini ada dua jenis: petunjuk dalam pengetahuan

dan petunjuk dalam perbuatan. Petunjuk dalam perbuatan jelas, yaitu apa yang Alloh jadikan padanya berbagai jenis ibadah yang khusus di tempat itu. Adapun petunjuk dalam ilmu adalah apa yang dengannya terhasilkan suatu pengetahuan tentang kebenaran dengan sebab tanda-tanda yang jelas yang disebutkan Alloh pada perkataannya: "di dalamnya terdapat tanda-tanda yang nyata," yaitu bukti-bukti yang jelas dan argumen yang kuat tentang berbagai ilmu yang bersifat ilahi dan tujuan-tujuan yang mulia, seperti bukti tentang tauhid-Nya, rahmat-Nya, hikmah-Nya, kebesaran-Nya, keagungan-Nya, kesempurnaan ilmu-Nya, dan keluasan kemurahan-Nya, serta apa yang Dia anugerahkan kepada para wali dan nabi-Nya.

Di antara tanda-tanda tersebut adalah "maqom Ibrohim," yang dapat berarti maqom yang dikenal yaitu batu yang dipijak oleh Ibrohim saat membangun Ka'bah ketika bangunan itu sudah tinggi, dan batu tersebut awalnya menempel di dinding Ka'bah, lalu pada masa Umar rodhiyallohu anhu dipindahkan ke tempatnya yang sekarang. Tanda tersebut dikatakan berupa jejak kaki Ibrohim yang tertinggal di batu itu hingga masa awal umat ini, dan ini termasuk diantara hal yang luar biasa. Dikatakan juga bahwa tanda ayat tersebut adalah rasa pengagungan, penghormatan, pemuliaan, dan pensucian yang ditanamkan Alloh dalam hati manusia terhadap maqom tersebut. Mungkin juga yang dimaksud adalah isim mufrod mudhof yang bermakna seluruh tempat-tempat ibadah yang terkait dengan manasik haji, sehingga seluruh bagian haji dan elemen-elemennya adalah tanda-tanda yang nyata, seperti tawaf, sa'i, tempat-tempatnya, wukuf di Arofah dan Muzdalifah, melempar jumrah, dan berbagai ritual lainnya. Tanda dalam hal ini adalah rasa pengagungan dan penghormatan yang ditanamkan Alloh dalam hati manusia terhadap tempat-tempat tersebut, hingga mereka rela mengorbankan jiwa dan harta untuk mencapainya serta menanggung segala kesulitan demi itu, serta rahasia-rahasia indah dan makna-makna tinggi yang terkandung di dalamnya, serta hikmah dan manfaat dari perbuatan-perbuatan tersebut yang tak terhitung.

Di antara tanda-tanda yang nyata tersebut adalah bahwa siapa yang memasukinya akan merasa aman baik secara syariat maupun takdir. Secara syariat, Alloh memerintahkan RosulNya Ibrohim kemudian RosulNya Muhammad untuk mensucikannya dan memberikan rasa aman bagi siapa saja yang memasukinya walaupu dia tidak berhaji, bahkan larangan tersebut mencakup hewan buruan, pohon, dan tanamannya. Beberapa ulama berpendapat dari ayat ini bahwa jika seseorang melakukan kejahatan di luar tanah haram lalu melarikan diri ke dalamnya, dia akan merasa aman dan tidak dihukum hingga keluar darinya. Adapun keamanan secara takdir adalah bahwa Alloh menanamkan rasa hormat terhadap tanah haram ini bahkan dalam hati para musyrikin yang kafir kepada Robb mereka, sehingga seseorang di antara mereka dengan dendam yang besar dapat menemukan pembunuh ayahnya di tanah haram namun tidak akan menyakitinya.

Dan juga, Alloh akan menghukum siapa saja yang berniat jahat terhadap tanah haram ini dengan hukuman yang segera, seperti yang terjadi pada pasukan gajah dan lainnya.

📚 Tafsir Assa'dy hal. 138

Telegram: @ilmui, https://t.me/ilmui
WA: https://whatsapp.com/channel/0029VaALfMAGJP8PEIsVk33P
share #gratis, tanpa #logo, tanpa minta #donasi, tanpa #yayasan

Komentar