Advertisement

BERJAMAAH DI MASJID (BAGI LAKI-LAKI)

بسم الله الرحمٰن الرحيم

🏜 BERJAMAAH DI MASJID (BAGI LAKI-LAKI) 🏜

Syaikh Ibnu Utsaimin rohimahulloh ditanya:

 سئل فضيلة الشيخ: عن قوم يصلون الجماعة في البيت؟

فأجاب فضيلته بقوله: ننصح هؤلاء بأن يتقوا الله سبحانه وتعالى ويصلوا الجماعة مع المسلمين في المساجد فإن الراجح من أقوال أهل العلم في هذه المسألة أن صلاة الجماعة واجبة في المساجد وأنه لا يجوز للرجل أن يتخلف عن صلاة الجماعة في المساجد إلا إذا كان لعذر, لأن النبي صلي الله عليه وسلم يقول ((لقد هممت أن آمر بالصلاة فتقام, ثم آمر رجلاً فيصلي بالناس, ثم أنطلق معي برجال معهم حزم من حطب إلى قوم لا يشهدون الجماعة فأحرق عليهم بيوتهم بالنار)) . هؤلاء القوم قد يكونون يصلون, لكن الرسول عليه الصلاة والسلام أراد أن يصلوا مع الجماعة الذين نصبهم الشرع, والجماعة الذين نصبهم الشرع, هم الجماعة الذين يصلون في المساجد, المساجد التي يدعى إلى الحضور إليها عند الصلاة, ولهذا قال عبد الله بن مسعود ((من سره أن يلقى الله غداً مسلماً فليحافظ على هؤلاء
الصلوات حيث ينادى بهن)).

فقال ((حيث ينادى بهن)) ,و (حيث) ظرف مكان, أي فليحافظ عليها في المكان الذي ينادى لها فيه. هذا في الصلوات الخمس.

أما الجمعة فواجبة في المساجد قطعاً.

وأما النافلة فيقول النبي صلي الله عليه وسلم (أفضل صلاة في بيته إلا المكتوبة) . وعلى هذا فالأفضل للإنسان أن يصلي صلاة التطوع في بيته ماعدا التطوع الذي شرع في المساجد كصلاة الكسوف مثلاً على القول بأنها غير واجبة, والله الموفق.

Pertanyaan nomor 925: 

Seseorang bertanya kepada Fadhilah Asy-Syaikh: tentang suatu kaum yang melaksanakan shalat berjamaah di rumah?

Maka beliau menjawab dengan berkata:

Kami menasihati mereka agar bertakwa kepada Allah subḥānahu wa taʿālā dan melaksanakan shalat berjamaah bersama kaum muslimin di masjid-masjid. Karena pendapat yang rajih (kuat) dari pendapat-pendapat para ulama dalam masalah ini adalah bahwa shalat berjamaah itu wajib dilaksanakan di masjid-masjid, dan tidak halal bagi seorang laki-laki untuk meninggalkan shalat berjamaah di masjid-masjid kecuali jika ia memiliki uzur (halangan yang dibenarkan).

Karena Nabi ﷺ bersabda:

> "Sungguh aku hampir saja memerintahkan agar didirikan shalat, lalu aku perintahkan seseorang untuk mengimami manusia, lalu aku pergi bersama beberapa laki-laki yang membawa ikatan kayu bakar ke suatu kaum yang tidak menghadiri jamaah, lalu aku bakar rumah-rumah mereka dengan api."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Kaum ini (yang disebutkan dalam hadis) bisa jadi mereka shalat, tetapi Rasulullah ﷺ menginginkan mereka shalat bersama jamaah yang telah disyariatkan. Adapun jamaah yang disyariatkan adalah jamaah yang shalat di masjid-masjid, yaitu masjid-masjid yang dikumandangkan panggilan untuk mendatanginya saat waktu shalat tiba.

Oleh karena itu, ʿAbdullāh bin Masʿūd radhiyallāhu ʿanhu berkata:

> "Barang siapa yang ingin bertemu Allah esok hari (di akhirat) dalam keadaan sebagai seorang muslim, maka hendaklah ia menjaga shalat-shalat ini di tempat yang diserukan padanya (adhan)."
(HR. Muslim)

Ia berkata: "di tempat yang diserukan padanya", dan "di tempat" itu adalah keterangan tempat, yakni hendaklah ia menjaga shalat-shalat itu di tempat yang diserukan padanya (masjid). Ini berlaku untuk shalat lima waktu.

Adapun shalat Jumat, maka hukumnya wajib di masjid secara pasti.

Adapun shalat sunnah, maka Nabi ﷺ bersabda:

> "Sebaik-baik shalat seseorang adalah di rumahnya, kecuali shalat wajib."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Berdasarkan ini, maka yang lebih utama bagi seseorang adalah melaksanakan shalat-shalat sunnah di rumahnya, kecuali shalat sunnah yang disyariatkan dilakukan di masjid, seperti shalat kusuf (gerhana) misalnya — menurut pendapat yang menyatakan bahwa ia tidak wajib. Dan Allah-lah yang memberi taufik.

---

📚 Majmūʿ Fatāwā wa Rasāʾil Ibn ʿUthaymīn, jilid 15, halaman 19–20.

#share_gratis, #tanpa_logo, #tanpa_minta_donasi, #tanpa_yayasan
#BERJAMAAH #MASJID #LAKI_LAKI

Post a Comment

0 Comments