Berkata Alloh ta'ala:
ŁَŲ„ِŲ°َŲ§ Ų±َŲ£َŁْŲŖَ Ł±ŁَّŲ°ِŁŁَ ŁَŲ®ُŁŲ¶ُŁŁَ ŁِŁٓ Ų”َŲ§ŁَٰŲŖِŁَŲ§ ŁَŲ£َŲ¹ْŲ±ِŲ¶ْ Ų¹َŁْŁُŁ
ْ ŲَŲŖَّŁٰ ŁَŲ®ُŁŲ¶ُŁŲ§۟ ŁِŁ ŲَŲÆِŁŲ«ٍ ŲŗَŁْŲ±ِŁِŪ¦ ۚ ŁَŲ„ِŁ
َّŲ§ ŁُŁŲ³ِŁَŁَّŁَ Ł±ŁŲ“َّŁْŲ·َٰŁُ ŁَŁَŲ§ ŲŖَŁْŲ¹ُŲÆْ ŲØَŲ¹ْŲÆَ Ł±ŁŲ°ِّŁْŲ±َŁٰ Ł
َŲ¹َ Ł±ŁْŁَŁْŁ
ِ Ł±ŁŲøَّٰŁِŁ
ِŁŁَ.
"Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaiton menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zolim itu sesudah teringat (akan larangan itu)."
(Al An'aam: 68)
Berkata Ibnu Katsir rohimahulloh:
Ų«ُŁ
َّ ŁَŲ§Łَ: {ŁَŲ„ِŲ°َŲ§ Ų±َŲ£َŁْŲŖَ Ų§ŁَّŲ°ِŁŁَ ŁَŲ®ُŁŲ¶ُŁŁَ ŁِŁ Ų¢ŁَŲ§ŲŖِŁَŲ§} Ų£َŁْ: ŲØِŲ§ŁŲŖَّŁْŲ°ِŁŲØِ ŁَŲ§ŁِŲ§Ų³ْŲŖِŁْŲ²َŲ§Ų”ِ {ŁَŲ£َŲ¹ْŲ±ِŲ¶ْ Ų¹َŁْŁُŁ
ْ ŲَŲŖَّŁ ŁَŲ®ُŁŲ¶ُŁŲ§ ŁِŁ ŲَŲÆِŁŲ«ٍ ŲŗَŁْŲ±ِŁِ} Ų£َŁْ: ŲَŲŖَّŁ ŁَŲ£ْŲ®ُŲ°ُŁŲ§ ŁِŁ ŁَŁَŲ§Ł
ٍ Ų¢Ų®َŲ±َ ŲŗَŁْŲ±ِ Ł
َŲ§ ŁَŲ§ŁُŁŲ§ ŁِŁŁِ Ł
ِŁَ Ų§ŁŲŖَّŁْŲ°ِŁŲØِ، {ŁَŲ„ِŁ
َّŲ§ ŁُŁْŲ³ِŁَŁَّŁَ Ų§ŁŲ“َّŁْŲ·َŲ§Łُ} ŁَŲ§ŁْŁ
ُŲ±َŲ§ŲÆُ ŲØِŁَŲ°َŲ§ ŁُŁُّ ŁَŲ±ْŲÆٍ، ŁَŲ±ْŲÆٌ Ł
ِŁْ Ų¢ŲَŲ§ŲÆِ Ų§ŁْŲ£ُŁ
َّŲ©ِ، Ų£َŁَّŲ§ ŁَŲ¬ْŁِŲ³َ Ł
َŲ¹َ Ų§ŁْŁ
ُŁَŲ°ِّŲØِŁŁَ Ų§ŁَّŲ°ِŁŁَ ŁُŲَŲ±ِّŁُŁŁَ Ų¢ŁَŲ§ŲŖِ Ų§ŁŁَّŁِ ŁَŁَŲ¶َŲ¹ُŁŁَŁَŲ§ Ų¹َŁَŁ ŲŗَŁْŲ±ِ Ł
َŁَŲ§Ų¶ِŲ¹ِŁَŲ§، ŁَŲ„ِŁْ Ų¬َŁَŲ³َ Ų£َŲَŲÆٌ Ł
َŲ¹َŁُŁ
ْ ŁَŲ§Ų³ِŁًŲ§ {ŁَŁŲ§ ŲŖَŁْŲ¹ُŲÆْ ŲØَŲ¹ْŲÆَ Ų§ŁŲ°ِّŁْŲ±َŁ} ŲØَŲ¹ْŲÆَ Ų§ŁŲŖَّŲ°َŁُّŲ±ِ {Ł
َŲ¹َ Ų§ŁْŁَŁْŁ
ِ Ų§ŁŲøَّŲ§ŁِŁ
ِŁŁَ}
[Ų§ŲØŁ ŁŲ«ŁŲ± ,ŲŖŁŲ³ŁŲ± Ų§ŲØŁ ŁŲ«ŁŲ± ŲŖ Ų³ŁŲ§Ł
Ų© ,3/278]
Kemudian Alloh berfirman: ‘Dan apabila kamu melihat orang-orang yang mengolok ayat-ayat Kami,’ maksudnya: dengan mendustakan dan mengejek, ‘maka berpalinglah dari mereka sampai mereka terlibat dalam pembicaraan lain,’ yaitu: sampai mereka terlibat dalam pembicaraan lain yang bukan dalam hal mendustakan, ‘dan jika setan membuatmu lupa,’ yang dimaksud dengan ini adalah setiap individu dari umat, agar tidak duduk bersama para pendusta yang memutarbalikkan ayat-ayat Alloh dan menempatkannya tidak pada tempatnya, jika seseorang duduk bersama mereka karena lupa, ‘maka janganlah kamu duduk setelah ingat’ setelah mengingat, ‘bersama orang-orang yang zalim.’”
šTafsir Ibnu katsir: 3/278
Berkata Asysyinqithi rohimahulloh:
ŁَŁْŁُŁُ ŲŖَŲ¹َŲ§ŁَŁ: ŁَŲ„ِŲ°َŲ§ Ų±َŲ£َŁْŲŖَ Ų§ŁَّŲ°ِŁŁَ ŁَŲ®ُŁŲ¶ُŁŁَ ŁِŁ Ų¢ŁَŲ§ŲŖِŁَŲ§ ŁَŲ£َŲ¹ْŲ±ِŲ¶ْ Ų¹َŁْŁُŁ
ْ ŲَŲŖَّŁ ŁَŲ®ُŁŲ¶ُŁŲ§ ŁِŁ ŲَŲÆِŁŲ«ٍ ŲŗَŁْŲ±ِŁِ، ŁَŁَŁ Ų§ŁŁَّŁُ ŲŖَŲ¹َŲ§ŁَŁ ŁَŲØِŁَّŁُ - ŲµَŁَّŁ Ų§ŁŁَّŁُ Ų¹َŁَŁْŁِ ŁَŲ³َŁَّŁ
َ - ŁِŁ ŁَŲ°ِŁِ Ų§ŁْŲ¢ŁَŲ©ِ Ų§ŁْŁَŲ±ِŁŁ
َŲ©ِ Ų¹َŁْ Ł
ُŲ¬َŲ§ŁَŲ³َŲ©ِ Ų§ŁْŲ®َŲ§Ų¦ِŲ¶ِŁŁَ ŁِŁ Ų¢ŁَŲ§ŲŖِŁِ، ŁَŁَŁ
ْ ŁُŲØَŁِّŁْ ŁَŁْŁِŁَّŲ©َ Ų®َŁْŲ¶ِŁِŁ
ْ ŁِŁŁَŲ§، Ų§ŁَّŲŖِŁ ŁِŁَ Ų³َŲØَŲØُ Ł
َŁْŲ¹ِ Ł
ُŲ¬َŲ§ŁَŲ³َŲŖِŁِŁ
ْ، ŁَŁَŁ
ْ ŁَŲ°ْŁُŲ±ْ ŲُŁْŁ
َ Ł
ُŲ¬َŲ§ŁَŲ³َŲŖِŁِŁ
ْ ŁُŁَŲ§، ŁَŲØَŁَّŁَ Ų°َŁِŁَ ŁُŁَّŁُ ŁِŁ Ł
َŁْŲ¶ِŲ¹ٍ Ų¢Ų®َŲ±َ، ŁَŲØَŁَّŁَ Ų£َŁَّ Ų®َŁْŲ¶َŁُŁ
ْ ŁِŁŁَŲ§ ŲØِŲ§ŁْŁُŁْŲ±ِ ŁَŲ§ŁِŲ§Ų³ْŲŖِŁْŲ²َŲ§Ų”ِ ŲØِŁَŁْŁِŁِ: ŁَŁَŲÆْ ŁَŲ²َّŁَ Ų¹َŁَŁْŁُŁ
ْ ŁِŁ Ų§ŁْŁِŲŖَŲ§ŲØِ Ų£َŁْ Ų„ِŲ°َŲ§ Ų³َŁ
ِŲ¹ْŲŖُŁ
ْ Ų¢ŁَŲ§ŲŖِ Ų§ŁŁَّŁِ ŁُŁْŁَŲ±ُ ŲØِŁَŲ§ ŁَŁُŲ³ْŲŖَŁْŲ²َŲ£ُ ŲØِŁَŲ§ ŁَŁَŲ§ ŲŖَŁْŲ¹ُŲÆُŁŲ§ Ł
َŲ¹َŁُŁ
ْ Ų§ŁْŲ¢ŁَŲ©َ [4 \ 140] .
ŁَŲØَŁَّŁَ Ų£َŁَّ Ł
َŁْ Ų¬َŲ§ŁَŲ³َŁُŁ
ْ ŁِŁ ŁَŁْŲŖِ Ų®َŁْŲ¶ِŁِŁ
ْ ŁِŁŁَŲ§ Ł
ِŲ«ْŁُŁُŁ
ْ ŁِŁ Ų§ŁْŲ„ِŲ«ْŁ
ِ، ŲØِŁَŁْŁِŁِ: Ų„ِŁَّŁُŁ
ْ Ų„ِŲ°ًŲ§ Ł
ِŲ«ْŁُŁُŁ
ْ، ŁَŲØَŁَّŁَ ŲُŁْŁ
َ Ł
َŁْ Ų¬َŲ§ŁَŲ³َŁُŁ
ْ ŁَŲ§Ų³ِŁًŲ§، Ų«ُŁ
َّ ŲŖَŲ°َŁَّŲ±َ ŲØِŁَŁْŁِŁِ ŁُŁَŲ§: ŁَŲ„ِŁ
َّŲ§ ŁُŁْŲ³ِŁَŁَّŁَ Ų§ŁŲ“َّŁْŲ·َŲ§Łُ ŁَŁَŲ§ ŲŖَŁْŲ¹ُŲÆْ ŲØَŲ¹ْŲÆَ Ų§ŁŲ°ِّŁْŲ±َŁ Ł
َŲ¹َ Ų§ŁْŁَŁْŁ
ِ Ų§ŁŲøَّŲ§ŁِŁ
ِŁŁَ [6 \ 68] ، ŁَŁ
َŲ§ ŲŖَŁَŲÆَّŁ
َ ŁِŁ Ų³ُŁŲ±َŲ©ِ Ų§ŁŁِّŲ³َŲ§Ų”ِ.
[Ų§ŁŲ“ŁŁŁŲ·Ł، Ł
ŲŁ
ŲÆ Ų§ŁŲ£Ł
ŁŁ ,Ų£Ų¶ŁŲ§Ų” Ų§ŁŲØŁŲ§Ł ŁŁ Ų„ŁŲ¶Ų§Ų Ų§ŁŁŲ±Ų¢Ł ŲØŲ§ŁŁŲ±Ų¢Ł ,1/485]
"Firman Alloh Ta'ala: 'Dan apabila kamu melihat orang-orang yang mengolok ayat-ayat Kami, maka berpalinglah dari mereka sampai mereka terlibat dalam pembicaraan lain,' Alloh ta'ala melarang Nabi-Nya - shollallohu 'alaihi wa sallam- dalam ayat mulia ini untuk duduk bersama orang-orang yang mengolok ayat-ayat-Nya, dan tidak menjelaskan bagaimana cara mereka mengolok di dalamnya, yang merupakan alasan larangan untuk duduk bersama mereka, dan tidak menyebutkan hukum duduk bersama mereka di sini, tapi menjelaskan semua itu di tempat lain, bahwa mengoloknya mereka pada ayat-ayat dengan cara kekufuran dan ejekan, sebagaimana firman-Nya: 'Dan telah diturunkan kepada kalian dalam kitab bahwa apabila kalian mendengar ayat-ayat Alloh dikufuri dan diejek, maka janganlah kalian duduk bersama mereka' [An-Nisa 4:140].
Dan menjelaskan bahwa siapa yang duduk bersama mereka saat mereka mengolok di dalamnya, mereka sama dalam dosa, sebagaimana firman-Nya: 'Kalian pun sama seperti mereka,' dan menjelaskan hukum bagi orang yang duduk bersama mereka karena lupa, kemudian ingat dengan firman-Nya di sini: 'Dan jika setan membuatmu lupa, maka janganlah kamu duduk setelah ingat bersama orang-orang yang zolim' [Al-An'am: 68]
šAdhwaul Bayan Asysyinqithi: 1/485
Berkata Ibnul Jauzy rohimahulloh:
ŁŁŁŁ ŲŖŲ¹Ų§ŁŁ: ŁَŲ„ِŲ°Ų§ Ų±َŲ£َŁْŲŖَ Ų§ŁَّŲ°ِŁŁَ ŁَŲ®ُŁŲ¶ُŁŁَ ŁِŁ Ų¢ŁŲ§ŲŖِŁŲ§ ŁŁŁ
Ł Ų£Ų±ŁŲÆ ŲØŁŲ°Ł Ų§ŁŲ¢ŁŲ© Ų«ŁŲ§Ų«Ų© Ų£ŁŁŲ§Ł: Ų£ŲŲÆŁŲ§:
Ų§ŁŁ
Ų“Ų±ŁŁŁ. ŁŲ§ŁŲ«Ų§ŁŁ: Ų§ŁŁŁŁŲÆ. ŁŲ§ŁŲ«Ų§ŁŲ«: Ų£ŲµŲŲ§ŲØ Ų§ŁŲ£ŁŁŲ§Ų”. ŁŲ§ŁŲ¢ŁŲ§ŲŖ: Ų§ŁŁŲ±Ų¢Ł. ŁŲ®ŁŲ¶ Ų§ŁŁ
Ų“Ų±ŁŁŁ ŁŁŁ:
ŲŖŁŲ°ŁŲØŁŁ
ŲØŁ ŁŲ§Ų³ŲŖŁŲ²Ų§Ų¤ŁŁ
، ŁŁŁŲ§Ų±ŲØŁ Ų®ŁŲ¶ Ų§ŁŁŁŁŲÆ، ŁŲ®ŁŲ¶ Ų£ŁŁ Ų§ŁŲ£ŁŁŲ§Ų”، ŁŲ§ŁŁ
Ų±Ų§Ų”، ŁŲ§ŁŲ®ŲµŁŁ
Ų§ŲŖ.
ŁŁŁŁ ŲŖŲ¹Ų§ŁŁ: ŁَŲ£َŲ¹ْŲ±ِŲ¶ْ Ų¹َŁْŁُŁ
ْ Ų£Ł: ŁŲ§ŲŖŲ±Ł Ł
Ų¬Ų§ŁŲ³ŲŖŁŁ
، ŲŲŖŁ ŁŁŁŁ Ų®ŁŲ¶ŁŁ
ŁŁ ŲŗŁŲ± Ų§ŁŁŲ±Ų¢Ł. ŁَŲ„ِŁ
َّŲ§ ŁُŁْŲ³ِŁَŁَّŁَ ŁŁŲ±Ų£ Ų§ŲØŁ Ų¹Ų§Ł
Ų±: «ŁُŁَŲ³ِّŁŁَّŁَ» ، ŲØŁŲŖŲ Ų§ŁŁŁŁ، ŁŲŖŲ“ŲÆŁŲÆ Ų§ŁŲ³ŁŁ، ŁŲ§ŁŁŁŁ Ų§ŁŲ«Ų§ŁŁŲ©. ŁŁ
Ų«Ł ŁŲ°Ų§: ŲŗَŲ±ّŁ
ْŲŖُŁُ ŁŲ£ŲŗŲ±Ł
ŲŖُŁ. ŁŁŁ Ų§ŁŲŖŁŲ²ŁŁ: ŁَŁ
َŁِّŁِ Ų§ŁْŁŲ§ŁِŲ±ِŁŁَ Ų£َŁ
ْŁِŁْŁُŁ
ْ «1» ŁŲ§ŁŁ
Ų¹ŁŁ: Ų„Ų°Ų§ Ų£ŁŲ³Ų§Ł Ų§ŁŲ“ŁŲ·Ų§Ł، ŁŁŲ¹ŲÆŲŖ Ł
Ų¹ŁŁ
ŁŲ§Ų³ŁŲ§ً ŁَŁْŁَŁَŲ§ ŁŁ، ŁŁŲ§ ŲŖŁŲ¹ŲÆ ŲØŲ¹ŲÆ Ų§ŁŲ°ŁŲ±Ł. ŁŲ§ŁŲ°ŁŲ± ŁŲ§ŁŲ°ŁŲ±Ł: ŁŲ§ŲŲÆ. ŁŲ§Ł Ų§ŲØŁ Ų¹ŲØŲ§Ų³: ŁŁ
Ų„Ų°Ų§ Ų°ŁŲ±ŲŖ ŁŲ§ŁŲøّŲ§ŁŁ
ŁŁ:
Ų§ŁŁ
Ų“Ų±ŁŁŁ.
[Ų§ŲØŁ Ų§ŁŲ¬ŁŲ²Ł ,Ų²Ų§ŲÆ Ų§ŁŁ
Ų³ŁŲ± ŁŁ Ų¹ŁŁ
Ų§ŁŲŖŁŲ³ŁŲ± ,2/41]
"Firman Alloh Ta'ala: 'Dan apabila kamu melihat orang-orang yang mengolok ayat-ayat Kami,' ada tiga pendapat tentang siapa yang dimaksud dengan ayat ini: Pertama, orang-orang musyrik; kedua, orang-orang Yahudi; dan ketiga, pengikut hawa nafsu. Dan 'ayat-ayat' yang dimaksud adalah Al-Qur'an. Keterlibatan orang-orang musyrik di dalamnya adalah dengan mendustakannya dan mengejeknya, yang serupa dengan olokan orang-orang Yahudi, serta olokan pemilik hawa nafsu,dan perdebatan. Firman Alloh Ta'ala: 'Maka berpalinglah dari mereka,' artinya: tinggalkan duduk bersama mereka, sampai mereka terlibat dalam pembicaraan selain Al-Qur'an. 'Dan jika setan membuatmu lupa,' Ibn Amir membaca 'yunassinnaka' dengan fatha pada nun dan tasydid pada sin dan nun kedua. Ini serupa dengan 'gharramtu' dan 'aghramtuh'. Dan dalam Al-Qur'an: 'Berilah waktu kepada orang-orang kafir, berilah mereka waktu' dan maknanya: jika setan membuatmu lupa, sehingga kamu duduk bersama mereka lupa akan larangan kami, maka janganlah kamu duduk setelah ingat. 'Ingatan' dan 'peringatan' adalah satu. Ibn Abbas berkata: berdirilah jika kamu ingat. Dan 'orang-orang yang zolim': adalah orang-orang musyrik."
šZadul masir Ibnul Jauzy: 2/41
Berkata Ibnu Nashir Assa'dy rohimahulloh:
Ų§ŁŁ
Ų±Ų§ŲÆ ŲØŲ§ŁŲ®ŁŲ¶ ŁŁ Ų¢ŁŲ§ŲŖ Ų§ŁŁŁ: Ų§ŁŲŖŁŁŁ
ŲØŁ
Ų§ ŁŲ®Ų§ŁŁ Ų§ŁŲŁ، Ł
Ł ŲŖŲŲ³ŁŁ Ų§ŁŁ
ŁŲ§ŁŲ§ŲŖ Ų§ŁŲØŲ§Ų·ŁŲ©، ŁŲ§ŁŲÆŲ¹ŁŲ© Ų„ŁŁŁŲ§، ŁŁ
ŲÆŲ Ų£ŁŁŁŲ§، ŁŲ§ŁŲ„Ų¹Ų±Ų§Ų¶ Ų¹Ł Ų§ŁŲŁ، ŁŲ§ŁŁŲÆŲ ŁŁŁ ŁŁŁ Ų£ŁŁŁ، ŁŲ£Ł
Ų± Ų§ŁŁŁ Ų±Ų³ŁŁŁ Ų£ŲµŁŲ§ ŁŲ£Ł
ŲŖŁ ŲŖŲØŲ¹Ų§، Ų„Ų°Ų§ Ų±Ų£ŁŲ§ Ł
Ł ŁŲ®ŁŲ¶ ŲØŲ¢ŁŲ§ŲŖ Ų§ŁŁŁ ŲØŲ“ŁŲ” Ł
Ł
Ų§ Ų°ŁŲ±، ŲØŲ§ŁŲ„Ų¹Ų±Ų§Ų¶ Ų¹ŁŁŁ
، ŁŲ¹ŲÆŁ
ŲŲ¶ŁŲ± Ł
Ų¬Ų§ŁŲ³ Ų§ŁŲ®Ų§Ų¦Ų¶ŁŁ ŲØŲ§ŁŲØŲ§Ų·Ł، ŁŲ§ŁŲ§Ų³ŲŖŁ
Ų±Ų§Ų± Ų¹ŁŁ Ų°ŁŁ، ŲŲŖŁ ŁŁŁŁ Ų§ŁŲØŲŲ« ŁŲ§ŁŲ®ŁŲ¶ ŁŁ ŁŁŲ§Ł
ŲŗŁŲ±Ł، ŁŲ„Ų°Ų§ ŁŲ§Ł ŁŁ ŁŁŲ§Ł
ŲŗŁŲ±Ł، Ų²Ų§Ł Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŁ
Ų°ŁŁŲ±.
ŁŲ„Ł ŁŲ§Ł Ł
ŲµŁŲŲ© ŁŲ§Ł Ł
Ų£Ł
ŁŲ±Ų§ ŲØŁ، ŁŲ„Ł ŁŲ§Ł ŲŗŁŲ± Ų°ŁŁ، ŁŲ§Ł ŲŗŁŲ± Ł
ŁŁŲÆ ŁŁŲ§ Ł
Ų£Ł
ŁŲ± ŲØŁ، ŁŁŁ Ų°Ł
Ų§ŁŲ®ŁŲ¶ ŲØŲ§ŁŲØŲ§Ų·Ł، ŲŲ« Ų¹ŁŁ Ų§ŁŲØŲŲ«، ŁŲ§ŁŁŲøŲ±، ŁŲ§ŁŁ
ŁŲ§ŲøŲ±Ų© ŲØŲ§ŁŲŁ. Ų«Ł
ŁŲ§Ł: {ŁَŲ„ِŁ
َّŲ§ ŁُŁْŲ³ِŁَŁَّŁَ Ų§ŁŲ“َّŁْŲ·َŲ§Łُ} Ų£Ł: ŲØŲ£Ł Ų¬ŁŲ³ŲŖ Ł
Ų¹ŁŁ
، Ų¹ŁŁ ŁŲ¬Ł Ų§ŁŁŲ³ŁŲ§Ł ŁŲ§ŁŲŗŁŁŲ©. {ŁَŁŲ§ ŲŖَŁْŲ¹ُŲÆْ ŲØَŲ¹ْŲÆَ Ų§ŁŲ°ِّŁْŲ±َŁ Ł
َŲ¹َ Ų§ŁْŁَŁْŁ
ِ Ų§ŁŲøَّŲ§ŁِŁ
ِŁŁَ} ŁŲ“Ł
Ł Ų§ŁŲ®Ų§Ų¦Ų¶ŁŁ ŲØŲ§ŁŲØŲ§Ų·Ł، ŁŁŁ Ł
ŲŖŁŁŁ
ŲØŁ
ŲŲ±Ł
، Ų£Ł ŁŲ§Ų¹Ł ŁŁ
ŲŲ±Ł
، ŁŲ„ŁŁ ŁŲŲ±Ł
Ų§ŁŲ¬ŁŁŲ³ ŁŲ§ŁŲŲ¶ŁŲ± Ų¹ŁŲÆ ŲŲ¶ŁŲ± Ų§ŁŁ
ŁŁŲ±، Ų§ŁŲ°Ł ŁŲ§ ŁŁŲÆŲ± Ų¹ŁŁ Ų„Ų²Ų§ŁŲŖŁ.
[Ų¹ŲØŲÆ Ų§ŁŲ±ŲŁ
Ł Ų§ŁŲ³Ų¹ŲÆŁ ,ŲŖŁŲ³ŁŲ± Ų§ŁŲ³Ų¹ŲÆŁ = ŲŖŁŲ³ŁŲ± Ų§ŁŁŲ±ŁŁ
Ų§ŁŲ±ŲŁ
Ł , Ųµ Ł¢Ł¦Ł ]
“Yang dimaksud dengan mengolok-olok ayat-ayat Alloh: adalah berbicara dengan apa yang bertentangan dengan kebenaran, seperti memuji pernyataan yang batil, mengajak orang lain kepadanya, memuji orang-orang yang mengikutinya, dan mengabaikan kebenaran serta mencela kebenaran dan pengikutnya. Oleh karena itu, Alloh memerintahkan Rosul-Nya yang utama dan umat-Nya sebagai pengikut, jika mereka melihat seseorang yang mengolok dalam ayat-ayat Alloh dengan apa yang telah disebutkan, untuk menghindar dari mereka, dan tidak menghadiri majelis orang-orang yang terlibat dalam kebatilan, dan senantiasa seperti itu, sampai mereka berbicara dan terlibat dalam pembicaraan lain. Jika pembicaraan berubah, maka larangan yang disebutkan tidak lagi berlaku. Jika ada manfaat dalam pembicaraan itu, maka itu adalah sesuatu yang diperintahkan, dan jika tidak, itu tidak bermanfaat dan tidak diperintahkan. Dan dalam mencela olokan dalam kebatilan, ada dorongan untuk mencari, mempertimbangkan, dan berdebat (membela) kebenaran. Kemudian Alloh berfirman: ‘Dan jika setan membuatmu lupa’ artinya: jika kamu duduk bersama mereka dalam keadaan lupa dan tidak sadar. ‘Maka janganlah kamu duduk setelah ingat dengan orang-orang yang zalim’ termasuk mereka yang mengolok dalam kebatilan, dan setiap orang yang berbicara dengan perkataan yang harom, atau melakukan hal yang harom, karena dilarang duduk dan hadir ketika kemungkaran hadir yang tidak bisa dihilangkan.”
šTafsir Assa'dy: hal 260
Telegram: @ilmui, https://t.me/ilmui
share #gratis, tanpa #logo, tanpa minta #donasi, tanpa #yayasan
0 Comments