Advertisement

TERCELANYA MEMINTA-MINTA

💡 TERCELANYA MEMINTA-MINTA💡

Imam Muslim رحمه الله berkata:

 حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ، وَوَاصِلُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى، قَالَا: حَدَّثَنَا ابْنُ فُضَيْلٍ، عَنْ عُمَارَةَ بْنِ الْقَعْقَاعِ، عَنْ أَبِي زُرْعَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ سَأَلَ النَّاسَ أَمْوَالَهُمْ تَكَثُّرًا، فَإِنَّمَا يَسْأَلُ جَمْرًا فَلْيَسْتَقِلَّ أَوْ لِيَسْتَكْثِرْ»
[صحيح مسلم ,١٠٤١]

Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib dan Wasil bin 'Abdil-A'la, keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami Ibnu Fudhoiyl dari 'Umaroh bin Al-Qo'qo' dari Abu Zur'ah dari Abu Huroiroh رضي الله عنه, ia berkata: Rosululloh صلى الله عليه وسلم bersabda:

 "Barangsiapa meminta harta kepada manusia untuk memperbanyak hartanya, maka sesungguhnya ia meminta bara api. Maka, terserah ia mau meminta sedikit atau banyak."

📚[Shohih Muslim, 1041]

Berkata Syaikh Abdulaziz Arrojihi rohimahulloh:

قال المؤلف (شيخ الإسلام) رحمه الله تعالى: [قال أبو عبد الله -أي: ابن خفيف -: ومما نقول وهو قول أئمتنا: أن الفقير إذا احتاج وصبر ولم يتكفف إلى وقت يفتح الله له كان أعلى، فمن عجز عن الصبر كان السؤال أولى به على قوله صلى الله عليه وسلم: (لأن يأخذ أحدكم حبله) الحديث].
يعني: الفقير إذا صبر ولم يسأل الناس فهذا خير له وأفضل؛ لقول النبي صلى الله عليه وسلم في الحديث: (ومن يتصبر يصبره الله، ومن يستعفف يعفه الله)، فإذا استعف وتصبر وصبر فهو أفضل، وإن عجز واستعان فله أن يسأل؛ لأن الوعيد إنما جاء فيمن سأل من غير حاجة، يقول النبي صلى الله عليه وسلم: (من سأل الناس تكثراً فإنما يسأل جمراً) وهذا سأل لضرورة فلا بأس بذلك.
ومما جاء في ذلك قول النبي صلى الله عليه وسلم: (لأن يأخذ أحدكم أحبله فيحتطب فيبيع فيكف الله به وجهه خير له من أن يسأل الناس أعطوه أم منعوه) أو كما قال عليه الصلاة والسلام.
وجاء في حديث آخر: (لا يزال الرجل يسأل الناس حتى يأتي يوم القيامة وليس في وجهه مزعة لحم).
ويشير الله تعالى إلى المضطر لذلك بقوله: {وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَعْلُومٌ * لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ} [المعارج:24 - 25].
وأما ما حدث في زماننا هذا من وقوف السائل في المساجد فهذا فيه تفصيل: إن كان يُعلم أنه ليس محتاجاً فيجب أن يمنع ويزجر ويؤدب، وإن كان يعلم أنه محتاج فلا يمنع، وإن كان يجهل حاله ترك؛ لاحتمال أن يكون محتاجاً، لكن لا ينبغي له أن يشوش على الناس في المسجد بوقوفه وسؤال الناس بعد الصلاة، بل الأفضل أن يجلس عند الباب أو في مكان ما؛ حتى يبتعد عن التشويش.
فإن قال قائل: وهل يجوز السؤال في المسجد؟ قلنا: نعم، يجوز؛ لأنه قد لا يجد حاجته إلا في المسجد، ولما جاء عن أبي بكر رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال ذات يوم: (من تصدق منكم اليوم على مسكين، قال أبو بكر: أنا، دخلت المسجد فوجدت سائلاً أو مسكيناً فأعطيته رغيفاً).

قال رحمه الله تعالى: [ونقول: إن ترك المكاسب غير جائز إلا بشرائط مرسومة من التعفف والاستغناء عما في أيدي الناس].
يعني: ترك المكاسب لوجود شبهة أو ما شابهها تورعاً من ذلك لا بأس به، فإن الورع لا حد له، أما الوجوب فلا يجب عليه الترك إلا إذا علم أن هذا الشيء محرم.
ولا شك أن التكسب مع العبادة أفضل من العبادة وحدها، وذلك لما جاء عن النبي صلى الله عليه وسلم في قصة الأخوين، حيث كان أحدهما يتعبد والآخر يكسب فينفق على نفسه وعلى أخيه، فقال النبي صلى الله عليه وسلم للمتعبد: (إنه أفضل منك).
قال المؤلف رحمه الله تعالى: [ونقول: إن ترك المكاسب غير جائز إلا بشرائط مرسومة من التعفف والاستغناء عما في أيدي الناس.
ومن جعل السؤال حرفة وهو صحيح فهو مذموم في الحقيقة خارج].
أي: خارج عن الطرق المستقيم، أو خارج عما عليه أهل الحق أهل السنة والجماعة.
ومثل هذا الرجل لا شك أنه مذموم، ويجب عقوبته ومنعه من قبل ولاة الأمور بالسجن، ويضرب أيضاً حتى يترك حرفة السؤال.

[عبد العزيز الراجحي ,شرح الحموية لابن تيمية - الراجحي ,11-9/10]

Penulis (Syaikhul Islam) رحمه الله تعالى berkata: [Abu 'Abdillah - yaitu Ibnu Khafif - berkata: Dan di antara yang kami katakan, yang juga merupakan pendapat para imam kami: bahwa orang fakir jika ia membutuhkan dan bersabar tanpa meminta-minta sampai Allah membukakan rezeki untuknya, maka itu lebih utama. Namun jika ia tidak mampu bersabar, maka meminta-minta lebih baik baginya berdasarkan sabda Nabi صلى الله عليه وسلم: (Sungguh, lebih baik salah seorang dari kalian mengambil talinya), Alhadits.

 Maksudnya: Orang fakir jika ia bersabar dan tidak meminta-minta kepada orang lain, maka itu lebih baik dan lebih utama; karena Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda dalam hadits: (Barangsiapa yang bersabar, maka Alloh akan menjadikannya sabar; dan barangsiapa yang menjaga kehormatannya, maka Alloh akan menjaganya). Jadi, jika ia menjaga kehormatan dan bersabar, maka itu lebih baik, namun jika ia tidak mampu dan memerlukan bantuan, maka ia boleh meminta; karena ancaman itu hanya berlaku bagi yang meminta tanpa adanya kebutuhan. 

Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: (Barangsiapa meminta-minta kepada manusia untuk memperbanyak hartanya, maka sesungguhnya ia meminta bara api). Namun jika ia meminta karena kebutuhan, maka tidak masalah.

Dan juga terdapat dalam sabda Nabi صلى الله عليه وسلم: (Lebih baik salah seorang dari kalian mengambil talinya, kemudian mencari kayu bakar, menjualnya, dan dengan itu Alloh mencukupi kebutuhannya, daripada ia meminta kepada manusia apakah mereka memberinya atau menolaknya) atau sebagaimana sabda beliau عليه الصلاة والسلام.

Dalam hadis lain disebutkan: (Seseorang akan terus meminta-minta kepada manusia sampai tiba hari kiamat, dan di wajahnya tidak tersisa sepotong daging pun).
Alloh تعالى juga mengisyaratkan hal ini dalam firman-Nya: {Dan orang-orang yang dalam hartanya terdapat hak yang diketahui * bagi orang miskin yang meminta dan orang yang tidak meminta} [Al-Ma'arij: 24-25].

Adapun apa yang terjadi pada zaman kita sekarang ini, di mana peminta-minta berdiri di masjid, maka hal ini ada perinciannya: Jika diketahui bahwa ia tidak membutuhkan, maka harus dicegah, ditegur, dan diberikan hukuman. Namun jika diketahui bahwa ia membutuhkan, maka tidak boleh dicegah. Dan jika keadaannya tidak diketahui, maka biarkan saja; karena mungkin saja ia membutuhkan, namun sebaiknya ia tidak mengganggu orang lain di masjid dengan berdiri dan meminta setelah sholat, tetapi lebih baik ia duduk di dekat pintu atau di suatu tempat agar tidak mengganggu.

Jika ada yang bertanya: Apakah diperbolehkan meminta-minta di masjid? Kami katakan: Ya, boleh; karena bisa jadi ia tidak menemukan kebutuhannya kecuali di masjid. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Bakar رضي الله عنه bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda pada suatu hari: (Siapa di antara kalian yang bersedekah hari ini kepada orang miskin? Abu Bakar menjawab: Saya. Saya masuk ke masjid dan menemukan seorang peminta-minta atau orang miskin, lalu saya memberinya sepotong roti). 

Beliau (Syaikhul Islam) رحمه الله تعالى berkata: "[Kami katakan: Meninggalkan usaha untuk mencari nafkah tidak diperbolehkan kecuali dengan syarat-syarat yang ditentukan, seperti menjaga kehormatan diri dan tidak bergantung pada apa yang ada di tangan orang lain]." 

Maksudnya: Meninggalkan usaha karena adanya syubhat (hal yang meragukan) atau hal serupa demi menjaga diri dari hal tersebut tidak masalah, karena sifat wara' (menjauhi yang subhat) tidak memiliki batas. Namun, meninggalkan usaha tidak wajib kecuali jika diketahui bahwa hal tersebut memang harom.

Tidak diragukan lagi bahwa mencari nafkah sambil tetap beribadah lebih utama daripada hanya beribadah saja. Hal ini berdasarkan kisah dua orang bersaudara pada masa Nabi صلى الله عليه وسلم, di mana salah satunya sibuk beribadah sementara yang lain bekerja untuk menafkahi dirinya dan saudaranya. Nabi صلى الله عليه وسلم pun berkata kepada yang beribadah: "Dia (yang bekerja) lebih baik darimu."

Penulis رحمه الله تعالى juga berkata: "[Kami katakan: Meninggalkan usaha untuk mencari nafkah tidak diperbolehkan kecuali dengan syarat-syarat yang ditentukan, seperti menjaga kehormatan diri dan tidak bergantung pada apa yang ada di tangan orang lain. Dan barang siapa yang menjadikan meminta-minta sebagai profesi, padahal dia sehat, maka dia sebenarnya tercela dan keluar dari jalan yang lurus]."

Artinya, dia keluar dari jalan yang ditempuh oleh para ahli kebenaran, yaitu Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Orang semacam ini tidak diragukan lagi bahwa dia tercela, dan wajib dihukum serta dicegah oleh para penguasa dengan cara dipenjara, dan juga dipukul hingga dia meninggalkan kebiasaan meminta-minta tersebut.

📚[Syarh Al-Hamawiyyah li Ibni Taymiyyah - Ar-Rojihi, 9/10-11]

Telegram: ilmui
WA: ilmui

#share_gratis, #tanpa_logo, #tanpa_minta_donasi, #tanpa_yayasan

Twitter X: ilmuisl 

 #free_share, #without_logo, #without_asking_donation, #without_foundation

Post a Comment

0 Comments