*DALIL AKAN KEHAROMAN MUSIK* 🎷🎺🎼🎹
💬 *Allooh ta'ala berfirman,*
ومن الناس من يشتري لهو الحديث ليضل عن سبيل الله
*_“Dan di antara manusia (ada) orang yang membeli perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah.”_*
💬 *Ibnu Abbas _radhiallahu 'anhuma_ berkata,
هو الغناء
“Ia adalah nyanyian.”*
💬 *Mujahid _rahimahullah_ mengatakan,
اللهو الطبل
.
“Lahwu (yang melalaikan) adalah gendang"*
📚 *Tafsir Ath-Thabary, 21/40*
💬 *Hasan al Basri _rahimahullah_ berkata,
نزلت هذه الآية في الغناء والمزامير
“Ayat ini turun tentang nyanyian dan seruling.”*
📚 *Tafsir Ibnu Katsir, 3/451*
💬 *As-Sa’di _rahimahullah_ mengatakan,
فدخل في هذا كل كلام محرم ، وكل لغو وباطل ، وهذيان من الأقوال المرغبة في الكفر والعصيان ، ومن أقوال الرادين على الحق المجادلين بالباطل ليدحضوا به الحق ، ومن غيبة ونميمة وكذب وشتم وسب ، ومن غناء ومزامير شيطان ، ومن الماجريات الملهية التي لا نفع فيها في دين ولا دنيا
“Masuk dalam hal ini adalah semua perkataan yg di haramkan, semua yang menyia-nyiakan dan batil. Perkataan kacau yang mengarah kepada kekufuran dan kemaksiatan. Di antaranya juga perkataan yang menolak kebenaran, berdebat dengan kebatilan untuk mengalahkan kebenaran. Termasuk juga menggunjing, mengadu domba, bohong, menghardik, menghina. Juga nyanyian, seruling syetan. Perkataan yang melalaikan yang tidak bermanfaat untuk agama dan dunia."*
📚 *Tafsir As-Sa’dy, 6/150*
💬 *Ibnu Qoyyim _rahimahullah_
mengatakan,
ويكفي تفسير الصحابة والتابعين للهو الحديث بأنه الغناء فقد صح ذلك عن ابن عباس وابن مسعود ، قال أبو الصهباء : سألت ابن مسعود عن قوله تعالى : " ومن الناس من يشتري لهو الحديث " ، فقال : والله الذي لا إله غيره هو الغناء - يرددها ثلاث مرات - ، وصح عن ابن عمر رضي الله عنهما أيضا أنه الغناء ، ولا تعارض بين تفسير لهو الحديث بالغناء وتفسيره بأخبار الأعاجم وملوكهم وملوك الروم ونحو ذلك مما كان النضر بن الحارث يحدث به أهل مكة يشغلهم به عن القرآن ، وكلاهما لهو الحديث ، ولهذا قال ابن عباس : لهو الحديث الباطل والغناء ، فمن الصحابة من ذكر هذا ومنهم من ذكر الآخر ومنهم من جمعهما ، والغناء أشد لهوا وأعظم ضررا من أحاديث الملوك وأخبارهم فإنه رقية الزنا ومنبت النفاق وشرك الشيطان وخمرة العقل ، وصده عن القرآن أعظم من صد غيره من الكلام الباطل لشدة ميل النفوس إليه ورغبتها فيه ، فإن الآيات تضمنت ذم استبدال لهو الحديث بالقرآن ليضل عن سبيل الله بغير علم ويتخذها هزوا ، وإذا يتلى عليه القرآن ولى مدبرا كأن لم يسمعه كأن في أذنيه وقراً ، هو الثقل والصمم ، وإذا علم منه شيئا استهزأ به ، فمجموع هذا لا يقع إلا من أعظم الناس كفرا وإن وقع بعضه للمغنين ومستمعيهم فلهم حصة ونصيب من هذا الذم ) إغاثة اللهفان 1/258-259
“Cukup penafsiran para shahabaat dan para tabiin, bahwa ‘lahwal hadits’ adalah nyanyian.*
*Terdapat (atsar) shahih hal itu dari Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud. Abu Suhba’ mengatakan, “Saya bertanya kepada Ibnu Mas’ud tentang firman Allah,*
ومن الناس من يشتري لهو الحديث ليضل عن سبيل الله
*_“Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah.”_*
💬 *Beliau mengatakan, “Demi Allah yang tiada ilah(sembahan ) selain-Nya. Ia adalah nyanyian. Beliau mengulangi tiga kali. (atsar) shahih dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma juga bahwa itu adalah nyanyian. Tidak ada kontradiksi antara penafsiran ‘lahwal hadits’ dengan nyanyian dan tafsir ‘lahwal hadits’ dengan kisah-kisah non arab, raja-raja mereka, raja Romawi dan semisal itu. Karena Nadr bin Harits menceritakan bahwa penduduk Mekkah dibuat lalai dengannya dari Al-Qur’an. Keduanya termasuk lahwal hadits (perkataan yang tidak berguna).*
*Oleh karena itu Ibnu Abbas mengatakan, ‘Lahwal hadits’ adalah kebatilan dan nyanyian. Di antara para shahabat ada yang menyebutkan ini dan ada yang menyebutkan lainnya. Juga ada yang menggabungkan keduanya. Nyanyian lebih melalaikan dan lebih besar dampak negatifnya dari pada perkataan dan kisah raja-raja mereka. Nyanyian adalah karibnya zina, tempat tumbuh kenifakan, temannya syetan, menutup akal. Penutup dari Al-Qur’an lebih besar daripada penutup lainnya dari perkataan batil.
Karena kecenderungan dan kesenangan jiwa sangat kuat. Ayat ini mengandung celaan terhadap tindakan mengganti Al-Quran dengan lahwal hadits untuk menyesatkan dari jalan Allah tanpa didasari keilmuan dan menjadikannya sebagai mainan. Ketika dibacakan Al-Qur’an, mereka berpaling ke belakang seakan-akan tidak mendengarkanya seakan tertutup telinganya; berat dan tuli. Ketika dia mengetahui sedikit darinya, dia mengejeknya. Kesemuanyai ini tidak terjadi kecuali kepada orang yang yang lebih besar kekufurannya. Meskipun terjadi pada sebagian penyanyi dan pendengarnya, mereka mendapatkan bagian dari celaan ini.”*
📚 *Ighotsatul Lahfan, 1/258-259*
*Firman Allah Ta’ala,*
أفمن هذا الحديث تعجبون ، وتضحكون ولا تبكون ، وأنتم سامدون
*_“Maka apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan ini? Dan kamu mentertawakan dan tidak menangis?Sedang kamu melengahkan(nya)?”_*
📚 *QS. An-Najm: 59-61*
*Ungkapan ‘اسمدي لنا’ artinya bernyanyilah. Beliau rahimahullah berkata, Ikrimah rahimahullah berkata dari
عن ابن عباس السمود الغناء في لغة حِميَر ، يقال : اسمدي لنا أي غني ، وقال رحمه الله : كانوا إذا سمعوا القرآن تغنوا فنزلت هذه الآية ، وقال ابن كثير رحمه الله : وقوله تعالى " وأنتم سامدون " قال سفيان الثوري عن أبيه عن ابن عباس قال : الغناء ، هي يمانية ، اسمد لنا غنِّ لنا ، وكذلك قال عكرمة . تفسير ابن كثير .
Ibnu Abbas kata ‘السمود ‘ adalah nyanyian dalam Bahasa Himyar.*
*Diriwayatkan bahwa mereka, ketika mendengarkan Al-Qur’an,merekapun bernyanyi, maka turunlah ayat ini. Ibnu Katsir rahimahullah berkata dalam penafsiran ayat ‘وأنتم سامدون ‘ Sofyan Tsauri berkata dari ayahnya dari Ibnu Abbas berkata, “Nyanyian” ini bahasa orang Yaman. “Bernyanyilah untuk kami.” Begitu juga pendapat Ikrimah*
📚 *Tafsir Ibnu Katsir*
👈🏻قال رسول الله صلى الله عليه وسلم
" ، قال ابن القيم رحمه الله :
💬 *Rasulullaah _shallallaahu 'alaihi wa sallam_ bersabda,*
ليكونن من أمتي أقوام يستحلون الحر والحرير والخمر والمعازف .. "
*“Akan terjadi pada umatku suatu kaum yang menghalalkan zina , sutera (bagi laki-laki), minuman keras dan musik.”*
📚 *Hadits diriwayatkan Bukhari secara ta'liq , hadits trsebut oleh Ath-Thabrani dan Baihaqi menyebutkan sanadnya yang bersambung. Silahkan merujuk ‘Silsilah Shahihah’ Karangan Al-Albany*
💬 *Ibnu Qayim _rahimahullah_ mengatakan,
( هذا حديث صحيح أخرجه البخاري في صحيحه محتجا به وعلقه تعليقا مجزوما به فقال : باب ما جاء فيمن يستحل الخمر ويسميه بغير اسمه ) ، وفي الحديث دليل على تحريم آلات العزف والطرب من وجهين ؛ أولهما : قوله صلى الله عليه وسلم : " يستحلون " ، فإنه صريح بأن المذكورات ومنها المعازف هي في الشرع محرمة ، فيستحلها أولئك القوم . ثانيا : قرن المعازف مع المقطوع حرمته وهو الزنا والخمر ، ولو لم تكن محرمة لما قرنها معها ( السلسلة الصحيحة للألباني 1/140-141 )
“Hadits ini shahih, dikeluarkan oleh Bukhari dalam shahihnya dan beliau berdalil dengannya dan tegas dalam memberi judul dengan mengatakan “Bab fii man yastahillul khomro wa yusamiihi bi ghairi isimihi“ (Bab tentang orang yang menghalalkan minuman keras dengan memberi nama selain namanya)*
*Hadits ini sebagai dalil diharamkannya alat musik dan gendang dari dua sisi;*
1⃣ *Sisi pertama;*
*Sabda Nabi _sallallahu 'alaihi wa sallam_ ‘Mereka menghalalkan’ dengan jelas bahwa apa yang disebutkan di antaranya adalah musik. Dia dalam agama diharamkan, kemudian kaum tersebut menghalalkannya.*
2⃣ *Sisi kedua;*
*Digandengkannya musik dengan sesuatu yang sudah pasti haramnya yaitu zina dan minuman keras. Jika tidak diharamkan, tidak akan dibandingkan dengannya.*
📚 *Silsilah Shahihah karangan Albani, 1/140-141*
💬 *Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan,
" فدل هذا الحديث على تحريم المعازف ، والمعازف هي آلات اللهو عند أهل اللغة ، وهذا اسم يتناول هذه الآلات كلها " انتهى من " مجموع الفتاوى " (11/535) .
“Hadits ini menunjukkan pengharaman musik. Musik adalah alat yang melalaikan menurut ahli Bahasa. Nama ini mencakup semua peralatan ini.”*
📚 *Majmu' Fatawa, 11/535*
💬 *Ibnu Qotton rahimahullah mengatakan,
والغناء الذي يتغنى به الفساق ؛ وهو الغناء المنهي عنه : مذموم عند الجميع " انتهى من " الإقناع في مسائل الإجماع " (2/304
. “Nyanyian yang dinyanyikan orang fasik adalah nyanyian yang dilarang dan tercela menurut seluruh ulama.”*
📚 *Al-Iqna’ Fi Masail Ijma, 2/304*
*Nyanyian mengandung keburukan yang banyak dan besar. Hal itu dijelaskan oleh Ibnu Qayim rahimahullah ta’ala dalam kitabnya Ighotsatul Lahfan Fi Makoyidis Syaiton’ di antara hal itu adalah,*
👈🏻أنه يلهي القلب ويصده عن القرآن .
" فلا تجد أحداً عني بالغناء وسماع آلاته ، إلا وفيه ضلال عن طريق الهدى علماً وعملاً ، وفيه رغبة عن استماع القرآن إلى استماع الغناء ، بحيث إذا عرض له سماع الغناء وسماع القرآن عدل عن هذا إلى ذاك ، وثقل عليه سماع القرآن ، وربما حمله الحال على أن يسكت القارئ ويستطيل قراءته ، ويستزيد المغني ويستقصر نوبته " انتهى من " إغاثة اللهفان " (1/420 - 426
*Ia melalaikan hati dan menghalangi dari Al-Qur’an.*
Kamu tidak dapatkan seorang pun yang perhatian dengan musik dan mendengarkan alatnya kecuali dia dalam kesesatan dari jalan petunjuk baik ilmu maupun amalan. Dia tidak suka mendengarkan Al-Qur’an malah senang mendengarkan nyanyian. Kalau ditawarkan kepadanya antara mendengarkan nyanyian dan mendengarkan Al-Qur’an, dia akan mengganti Al-Qur’an ke nyanyian. Berat baginya mendengarkan Al-Qur’an. Bahkan dapat mencapai kondisi dia akan memerintahkan orang yang membaca Al-Quran untuk menghentikannya dan menganggapnya terlalu lama membacanya, semetara terhadap penyanyi dia meminta ditambah nyanyian dan merasa terlalu cepat selesai.”
📚 *Ighatsatul Lahfan, 1/420-426*
👉🏻 *Mewariskan nifak dalam hati.*
💬 *Ibnu Qoyim rahimahullah mengatakan,
فإن أساس النفاق : أن يخالف الظاهر الباطن ، وصاحب الغناء بين أمرين : إما أن يتهتك فيكون فاجراً ، أو يظهر النسك [ العبادة ] فيكون منافقا ......
وأيضاً : فمن علامات النفاق : قلة ذكر الله ، والكسل عند القيام إلى الصلاة ، ونقر الصلاة ، وقل أن تجد مفتوناً بالغناء إلا وهذا وصفه ...
وقال عمر بن عبد العزيز: " إن الغناء ينبت النفاق في القلب كما ينبت الماء العشب " .
فالغناء يفسد القلب ، وإذا فسد القلب هاج فيه النفاق " انتهى من " إغاثة اللهفان " (1/441 – 442)
“Asas nifak adalah berbedanya zahir dengan batin. Penyuka nyanyian di antara dua kondisi; Kemungkinan dia melanggar sehingga menjadi pendurhaka atau menampakkan ibadahnya sehingga dia menjadi munafik. Begitu juga di antara tanpa nifak adalah sedikit mengingat Allah, malas ketika menunaikan shalat, shalatnya cepat. Sedikit sekali anda dapati orang yang terkena fitnah dengan nyanyian kecuali seperti ini sifatnya."*
💬 *Umar bin Abdul Aziz berkata, "Sesungguhnya nyanyian menumbuhkan kenifakan dalam hati sebagaimana air dapat menumbuhkan rumput. Maka nyanyian dapat merusak hati. Jika hatinya rusak, maka kemunafikan akan masuk di dalamnya.”*
📚 *Igotsatul Lahfan, 1/441-442*
┈┉┅━❀🎺🎧🎻❀━┅┉┈
✍ Diterjemahkan oleh
Abu Hanan As-Suhaily Utsman as Sandakany
8 Sya'ban 1440 - 14 April 2019
┈┉┅━❀🍃🌹🍃❀━┅┉┈
Ikuti NashihatuLinnisa' di TELEGRAM
🌾 *من مجموعة نصيحة للنساء* 🌾
_____________________________________________
Telegram: ilmui Twitter X: ilmuisl
WA: ILMUI
#share_gratis, #tanpa_logo, #tanpa_minta_donasi, #tanpa_yayasan
0 Comments