Advertisement

EMPAT JENIS AHLUL BIDAH

بسم الله الرحمٰن الرحيم

⛈ EMPAT JENIS AHLUL BIDAH ⛈

Berkata Syaikh Ibnu Utsaimin (w: 1421) rohimahulloh:

أشار المؤلف إلى طوائف من أهل البدع:
أولًا: الجهمية: وهم أتباع الجهم بن صفوان الذي أخذ التعطيل عن الجعد بن درهم وقتل في خراسان سنة 128 هـ. ومذهبهم في الصفات إنكار صفات الله وغلاتهم ينكرون حتى الأسماء ولذلك سموا بالمعطلة ومذهبهم في أفعال العباد أن العبد مجبور على عمله ليس له قدرة ولا اختيار ومن ثم سموا جبرية. ومذهبهم في الوعيد وأسماء الإيمان والدين أن فاعل الكبيرة مؤمن كامل الإيمان ولا يدخل النار ولذلك سموا مرجئة.

ثانيًا: المعتزلة وهم أتباع واصل بن عطاء الذي اعتزل مجلس الحسن البصري حين كان الحسن يقرر أن فاعل الكبيرة مؤمن ناقص الإيمان فاعتزله واصل وجعل يقرر أن فاعل الكبيرة في منزلة بين منزلتين ومذهبهم في الصفات إنكار صفات الله كالجهمية ومذهبهم في أفعال العباد أن العبد مستقل بفعله ويفعل بإرادة وقدرة مستقلًا عن قضاء الله وقدره عكس الجهمية ولذلك سموا قدرية ومذهبهم في الوعيد أن فاعل الكبيرة مخلد في النار عكس الجهمية القائلين بأنه لا يدخل النار ولذلك سموا الوعيدية ومذهبهم في أسماء الإيمان والدين أن فاعل الكبيرة في منزلة بين منزلتين ليس مؤمنًا ولا كافرًا عكس الجهمية القائلين بأنه مؤمن كامل الإيمان ولذلك سموا أصحاب المنزلة بين منزلتين.
ثالثًا: الخوارج: سموا بذلك لخروجهم على إمام المسلمين ويقال لهم: الحرورية نسبة إلى حروراء موضع بالعراق قرب الكوفة خرجوا فيه على علي بن أبي طالب كانوا من أشد الناس تدينًا في الظاهر حتى قال فيهم النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لأصحابه: «يحقر أحدكم صلاته مع صلاتهم وصيامه مع صيامهم يقرؤون القرآن لا يجاوز حناجرهم يمرقون من الإسلام كما يمرق السهم من الرمية فأينما لقيتموهم فاقتلوهم فإن في قتلهم أجرًا لمن قتلهم إلى يوم القيامة» .
ومذهبهم في الوعيد أن فاعل الكبيرة مخلد في النار كافر يحل دمه وماله ومن ثم استباحوا الخروج على الأئمة إذا فسقوا.
رابعًا: الروافض: ويقال لهم: الشيعة الذين يغلون في آل بيت النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ويفضلون علي بن أبي طالب رضي الله عنه على جميع الصحابة ومنهم من يفضله على النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ومنهم من يجعله ربا وسموا شيعة لتشيعهم لآل البيت وسموا روافض لأنهم رفضوا زيد بن علي بن الحسين بن على بن أبي طالب حين سألوه عن أبي بكر وعمر فأثنى عليهما وقال: هما وزيرا جدي يعني النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فانصرفوا عنه ورفضوه.

Pertama: Al-Jahmiyyah

Mereka adalah para pengikut Jahm bin Ṣafwān, yang mengambil pemikiran ta‘ṭīl (peniadaan sifat Allah) dari al-Ja‘d bin Dirham. Jahm bin Ṣafwān dibunuh di Khurasan pada tahun 128 H.

Mazhab mereka dalam hal sifat-sifat Allah: Mereka mengingkari sifat-sifat Allah. Kalangan ekstrem mereka bahkan mengingkari nama-nama Allah. Oleh karena itu, mereka disebut Mu‘aṭṭilah (orang-orang yang meniadakan sifat).

Mazhab mereka tentang perbuatan manusia: Mereka berpendapat bahwa seorang hamba itu dipaksa dalam amalnya, tidak memiliki kemampuan dan tidak memiliki kehendak. Karena itu mereka disebut Jabariyyah.

Mazhab mereka dalam ancaman (wa‘īd) dan nama-nama iman serta agama: Mereka mengatakan bahwa pelaku dosa besar adalah seorang mukmin yang sempurna imannya dan tidak akan masuk neraka. Oleh karena itu mereka disebut Murji’ah.

Kedua: Al-Mu‘tazilah

Mereka adalah para pengikut Wāṣil bin ‘Aṭā’, yang memisahkan diri dari majelis al-Ḥasan al-Baṣrī ketika al-Ḥasan berpendapat bahwa pelaku dosa besar adalah seorang mukmin yang imannya kurang. Maka Wāṣil pun menjauh darinya dan menetapkan bahwa pelaku dosa besar berada di antara dua posisi (bukan mukmin, bukan pula kafir).

Mazhab mereka dalam hal sifat Allah: Sama seperti Jahmiyyah, mereka mengingkari sifat-sifat Allah.

Mazhab mereka tentang perbuatan manusia: Mereka mengatakan bahwa hamba mandiri dalam perbuatannya, melakukan perbuatan dengan kehendak dan kemampuannya sendiri terlepas dari qadar dan kehendak Allah — kebalikan dari Jahmiyyah. Oleh karena itu mereka disebut Qadariyyah.

Mazhab mereka dalam ancaman (wa‘īd): Mereka mengatakan bahwa pelaku dosa besar kekal di neraka, kebalikan dari Jahmiyyah yang mengatakan ia tidak masuk neraka. Karena itu mereka disebut Wa‘īdiyyah.

Mazhab mereka dalam nama-nama iman dan agama: Mereka mengatakan bahwa pelaku dosa besar berada di antara dua posisi, bukan mukmin dan bukan kafir — kebalikan dari Jahmiyyah yang mengatakan ia mukmin dengan iman yang sempurna. Oleh karena itu mereka disebut pengusung manzilah baina al-manzilatayn (posisi di antara dua posisi).

Ketiga: Al-Khawārij

Disebut demikian karena mereka memberontak terhadap imam (pemimpin) kaum muslimin. Mereka juga disebut al-Ḥarūriyyah, dinisbatkan ke suatu tempat bernama Ḥarūrā’ di Irak dekat Kufah, tempat mereka keluar melawan ‘Alī bin Abī Ṭālib.

Mereka termasuk orang-orang yang secara lahiriah sangat kuat beragama, hingga Nabi ﷺ bersabda kepada para sahabat tentang mereka:

> "Salah seorang dari kalian akan merasa rendah shalatnya dibanding shalat mereka, dan puasanya dibanding puasa mereka. Mereka membaca Al-Qur’an tapi tidak melewati tenggorokan mereka. Mereka keluar dari Islam sebagaimana anak panah keluar dari tubuh binatang buruan. Maka di manapun kalian menemui mereka, bunuhlah mereka. Sesungguhnya dalam membunuh mereka terdapat pahala bagi yang membunuh mereka hingga hari kiamat."
(HR. al-Bukhari dan Muslim)

Mazhab mereka dalam hal ancaman (wa‘īd): Mereka mengatakan bahwa pelaku dosa besar kekal di neraka, dan kafir, sehingga darah dan hartanya halal. Karena itu mereka membolehkan pemberontakan terhadap para pemimpin jika mereka melakukan kefasikan.

Keempat: Ar-Rāfiḍah

Mereka juga disebut Syiah, yaitu kelompok yang berlebihan dalam mengagungkan Ahlul Bait Nabi ﷺ, dan lebih mengutamakan ‘Alī bin Abī Ṭālib rodhiallohu anhu atas seluruh sahabat.

Di antara mereka ada yang mengutamakan ‘Alī atas Nabi ﷺ.

Bahkan ada yang menjadikan ‘Alī sebagai tuhan.

Mereka disebut Syiah karena mereka berpihak (tasyayyu‘) kepada Ahlul Bait.

Mereka disebut Rāfiḍah karena mereka menolak (rafaḍu) Zayd bin ‘Alī bin al-Ḥusayn bin ‘Alī bin Abī Ṭālib, ketika mereka bertanya kepada Zayd tentang Abū Bakr dan ‘Umar, lalu Zayd memujinya dan berkata:
"Keduanya adalah menteri kakekku," maksudnya Nabi ﷺ. Maka mereka pun berpaling darinya dan menolaknya.

📚 [Majmū‘ Fatāwā wa Rasā’il Ibnu ‘Utsaimīn, jilid 4, halaman 292–293]

#share_gratis, #tanpa_logo, #tanpa_minta_donasi, #tanpa_yayasan
#EMPAT #JENIS #AHLUL #BIDAH

Post a Comment

0 Comments