Advertisement

SIFAT HEWAN KURBAN YANG PALING AFDHAL UNTUK DISEMBELIH

بسم الله الرحمٰن الرحيم

🔎SIFAT HEWAN KURBAN YANG PALING AFDHAL UNTUK DISEMBELIH, DAN SESUAI SUNNAH, YANG KEBANYAKAN KAUM MUSLIMIN LALAI MEMPERHATIKANNYA.


Hewan kurban yang akan disembelih pada hari Iedul adha adalah merupakan bentuk bentuk pengagungan syiar syiar agama Allah. Dan dari sebesar besar bentuk pendekatan diri kepada Allah pada hari Ied adalah PENYEMBELIHAN.

Dan Rasullullah shalallahu alaihi wasallam bukanlah orang kaya tapi beliau memilih hewan kurban yang terbaik sebatas pada kemampuan beliau dan semua itu dilakukan tidak lain kecuali dalam rangka pengagungan kepada Allah, ketundukan kepadaNya yang muncul dari ketakwaan dalam hati.

Allah ta'ala berfirman  :

*ذَٰلِكَ وَمَن يُعَظِّمْ شَعَٰٓئِرَ ٱللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى ٱلْقُلُوبِ*

"*Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya hal itu merupakan dari ketakwaan hati". ((Qs. Al Hajj 22:32) 

🖋️Dan berkata Imam Ibnu Katsir rahimahullah: 

ومن ذلك تعظيم الهدايا والبدن ، كما قال الحكم ، عن مقسم ، عن ابن عباس : تعظيمها : استسمانها واستحسانها .

 Dan termasuk yang diagungkan adalah hewan kurban dan hadaya (bagi yang haji).

Sebagaimana dikatakan Al-hakam dari Miqsam dari ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma : "Mengagungkannya adalah dengan menggemukkan hewan kurban dan memperbagusnya."

📕 Tafsir Ibn Katsir

🖋️Berkata Yahya Bin Sa'id, aku mendengar aba Usamah Bin Sahl, ia berkata : 

وكنا نُسمن الأضحية بالمدينة، وكان المسلمون يسمنون

Dahulu kami menggemukan hewan kurban di Madinah dan demikianlah kaum muslimin menggemukan hewan kurbannya.

📘Lihat Shahih Bukhari 7/130

Dan barangsiapa yang mengagungkan syi'ar syiar Allah, maka Allah akan memuliakan dia.

Dan jadikanlah sembelihan pada hari Ied sebagai suatu ibadah yang didasari dengan keikhlasan dan mencocoki sunnah dalam rangka taqarrub dan mendekati diri kepada allah sebagai bentuk :

Penampakan syiar Allah yang agung, 

Sebagai tanda dari amalan seorang hamba yang bersyukur kepada Allah.

Barangsiapa mengagungkan syi'ar syiar Allah maka dia menjadi orang yang bertakwa.

Allah Taala berfirman:

وَلِكُلِّ أُمَّةٖ جَعَلۡنَا مَنسَكٗا لِّيَذۡكُرُواْ ٱسۡمَ ٱللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُم مِّنۢ بَهِيمَةِ ٱلۡأَنۡعَٰمِۗ

“Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka (sebagai tanda syukur) berupa hewan ternak.”
[QS. Al-Hajj: 34]

Allah Azza wa Jalla berfirman:

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَٰكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَىٰ مِنْكُمْ

Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. [al-Hajj 37]

Keikhlasan dalam berkurban dan hewan sembelihan dan penyembelihannya sesuai dengan Sunnah adalah bentuk ketaqwaan yang paling terbesar. 

🖋️Berkata Imam Ibnul Jauzi rahimahullah:

الإشارة بهذه الآية إلى أنه لا يقبل اللحوم والدماء
إذا لم تكن صادرة عن تقوى الله، وإنما يتقبل ما
يتقونه به، 

Ada isyarat dengan ayat ini bahwa Allah tidak akan menerima daging sembelihan dan darahnya, jika tidak bersumber dari ketakwaan kepada Allah, tapi Allah menerima apa yang mereka bertakwa kepada Allah dengannya.

📘 Zaadul Masir 


🖋️Berkata as sa'di rahimahullah: 

ليس المقصود منها ذبحها فقط . 
ولا ينال الله من لحومها ولا دمائها شيء لكونه الغني الحميد وإنما يناله لإخلاص فيها ، والاحتساب ، والنية الصالحة ،

Bukanlah maksud dari hewan kurban adalah menyembelih saja, 

Yang sampai kepada keridhaan-Nya, hanyalah ikhlas (waktu mengurbankan) nya dan mengharapkan pahala (termasuk mencocoki sunnah dalam hewan kurban) serta niatan yang baik. 

Oleh karena itu, Allah berfirman, “Tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.”

ففي هذا حث وترغيب على الإخلاص في النحر، وأن يكون القصد وجه الله وحده، لا فخرا ولا رياء، ولا سمعة، ولا مجرد عادة،

“Dalam ayat ini, ada anjuran dan dorongan untuk ikhlas dalam berkurban. Hendaknya yang dituju adalah wajah Allah semata, bukan untuk kebanggaan (pamer) bukan riya’ (ingin dilihat), bukan sum’ah (ingin didengar) dan bukan pula sekedar tradisi atau kebiasaannya.

وهكذا سائر العبادات، إن لم يقترن بها الإخلاص وتقوى الله، كانت كالقشور الذي لا لب فيه، والجسد الذي لا روح فيه.

Demikian juga seluruh ibadah, jika tidak diiringi keikhlasan dan takwa kepada Allah, maka menjadi seperti kulit yang tiada isinya, seperti jasad yang tiada ruhnya.”

📘 Taisiiril Kariimir Rahmaan 538

Ada beberapa hadits yang menunjukkan bahwa beliau shalallahu alaihi wasallam memilih hewan kurban yang terbaik.

1️⃣hadits pertama :

Dari Anas bin Malik radhiallahu anhu, ia berkata 

ضَحَّى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ أَقْرَنَيْنِ ذَبَـحَهُمَا بِيَدِهِ وَسَـمَّى وَكَبَّرَ وَوَضَعَ رِجْلَهُ عَلىَ صِفَاحِهِمَا

“Rasulullah berkurban dengan dua ekor domba putih kehitaman yang bertanduk. Beliau sembelih sendiri dengan tangannya. Beliau membaca basmalah, bertakbir, dan meletakkan kakinya di sisi leher kambing tersebut.” (HR. Imam Bukhari no. 5554 dan Muslim no. 1966)

Makna hadits : 

🖋️Berkata Al Allamah Al muhaddits an-Najmi rahimahullah : 

هما الذكور من الضأن، يقال له: كبش، ويقال له: خروف.

Dan kedua kibsyain adalah jantan dari domba dan juga dikatakan kharuf.

📘 Ta'sisul Ah-kam 5/169


🖋️Berkata Ibnul atsir rahimahullah: 

الأملح: الذي بياضه أكثر من سواده، وقيل: هو النقي البياض

Am'lah maksudnya yang warna putihnya lebih banyak dari hitamnya, dan ada yang mengatakan : putih bersih.

📘An-Nihayah 4/354

Dalam riwayat lain: 

أنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى الله عَليْهِ وسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يُضَحِّيَ ، اشْتَرَى كَبْشَيْنِ عَظِيمَيْنِ ، سَمِينَيْنِ ، أَقْرَنَيْنِ ، أَمْلَحَيْنِ 

“Bahwasanya Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam apabila hendak berkurban maka beliau membeli dua ekor domba jantan yang besar, lagi gemuk, yang bertanduk, yang putih kehitaman. (HR. Ibnu Majah,dan dishahihkan oleh Al Allamah Al Albany dalam Shahih  Ibnu Majah 3122).

🪈Berkata Syaikh Al Allamah Al Utsaimin rahimahullah: 

السمينين

Yang gemuk, 

maksudnya: 

كثير الشحم واللحم 

Banyak lemak dan dagingnya.

📘 Mukhtashar Ah kamiil Udhiyyah hal 7-8

Dalam Shahih Abu 'Awanah ;

ثمينين 

Doa ekor domba yang mahal harganya.

Dan hewan kurban yang besar lagi gemuk, banyak dagingnya, secara keumuman harganya juga mahal.

🖊️Berkata Syaikh al-Allamah Utsaimin rahimahullah :

هو الغالب أنهما متلازمان. أن الكبيرة ذات اللحم الكثير تكون أغلى.

Secara keumuman bahwa kedua hal tersebut saling berkaitan (saling mengharuskan) yakni sembelihan yang besar yang banyak dagingnya, maka akan mahal harganya.

📘 Lihat Silsilah Al-liqa asy Syahri 76b.

2️⃣ Hadits kedua :

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata :

أمر بكبش أقرن، يطأ في سواد، يبرك في سواد، و ينظر في سواد فأتي به ليحي به.

“Beliau memerintahkan didatangkan seekor domba bertanduk, warna kakinya hitam, warna perutnya hitam, di sekeliling matanya juga hitam. Maka didatangkan domba tersebut untuk beliau sembelih sebagai kurban.”
(HR. Muslim).

Makna hadits : 

 ▪️يطأ فى سواد 

Artinya : 

أسود القوائم 

warna kaki - kakinya hitam

▪️ويبرك فى سواء 

Artinya :
فى بطنه سواد

pada perutnya warna hitam 

▪️ينظر فى سواد:

Artinya : 

ما حول عينيه سواد 

Apa yang disekitar matanya berwarna hitam.

📘 Al Mufhim 17/63

Dan juga dari Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallahu 'anhu, beliau mengatakan  :

"كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يُضَحِّي *بِكَبْشٍ أَقْرَنَ فَحِيلٍ ، يَنْظُرُ فِي سَوَادٍ ، وَيَأْكُلُ فِي سَوَادٍ ، وَيَمْشِي فِي سَوَادٍ*

"Dahulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menyembelih dengan domba yang bertanduk dan jantan, melihat dalam hitam, makan dalam hitam, dan berjalan dalam hitam." (HR Imam Abu Dawud dan dishahihkan oleh Al Albany dalam Shahih abu Dawud 2796).

Makna hadist : 

▪️Dan yang dimaksud dengan الفحيل (Al Fahil) dalam hadits adalah الفحل (Al-fahl) / حيوان الذكر /hewan jantan.

🖋️Berkata As-Sindi dalam Hasyiyahnya terhadap Sunan Ibnu Majah (2/273): fahil adalah yang sempurna fisiknya. 

Al Fahil sebagaimana yang disebutkan ahli ilmu .

 كامل الخلقة لم تُسل أنثياه.

Hewan jantan sempurna fisiknya yang tidak dipotong kedua bijinya (tidak dikebiri).

📘 Silsilah at Tafsir 88

▪️Dan melihat pada warna hitam maknanya : 

ما حول عينيه أسود اهـ

Apa yang disekitar kedua matanya warna hitam.

📘Al-Mufhim 17/63

▪️Dan memakan pada warna hitam maknanya:

 أن فمه أسود وقوائمه وحول عينيه وفيه دليل على أنها تستحب التضحية بما كان على هذه الصفة اهـ
Bahwa mulutnya warna hitam, kaki-kakinya dan sekitar kedua matanya warna hitam, pada hadits ini terdapat dalil akan dianjurkan hewan sembelihan diatas sifat sifat ini.

📘Nailul Authar 9/247

▪️Dan berjalan dalam warna hitam maknanya 

في رجليه سواد

Pada kedua kakinya warna hitam.

📘Hasyiah As-sindy 7/221

⭕Kesimpulan dari pembahasan diatas tentang hewan kurban yang terbaik dari sisi sifatnya adalah : 

1️⃣. Yang paling bagus dagingnya.

🖋️Berkata Imam Ibnu qiudamah rahimahullah: 

والكبش أفضل الغنم ; لأنه أضحية النبي صلى الله عليه وسلم وهو أطيب لحما

Domba sebaik baik dari hewan jenis kambing karena domba adalah hewan sembelihannya Nabi shalallahu alaihi wasallam dan ia paling bagus dagingnya.

📘Al Mughni secara ringkas 13/366.

Dan juga berdalilkan :

ضَحَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ مَوْجِيَّيْنِ خَصِيَّيْنِ 

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berqurban dengan dua kambing kibasy yang berwarna putih dicampur hitam, dan sudah dikebiri. (HR. Ahmad, shahih. Lihat Irwa'ul Ghalil, no. 1147)

🖋️Imam an Nawawi Rahimahullah mengatakan:

لا يجوز خصاء حيوان لا يؤكل لا في صغره ولا في كبره، ويجوز خصاء المأكول في صغره؛ لأن فيه غرضاً وهو طيب لحمه، ولا يجوز في كبره" انتهى

Tidak boleh mengkebiri hewan yang tidak bisa dimakan, baik saat masih kecil atau sudah besar. Ada pun hewan yang bisa dimakan, maka boleh dikebiri pada saat kecilnya karena pada ada suatu tujuan yaitu baik kualitas dagingnya, dan tidak boleh dikebiri saat sudah besar.

📘Al Majmu' Syarh al Muhadzdzab, 6/177

🖋️Berkata Syaikh al 'Utsaimin rahimahullah : :

يجوز الأضحية بالخصي ؛ لأنه ثبت عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه ضحى بكبشين موجوءين - يعني: مقطوعي الخصيتين- ووجه ذلك أن الخصي يكون لحمه أطيب ، فالخصاء لن يضره شيئا "

Bolehnya berqurban dgn hewan qurban yang dikebiri, karena telah Shahih Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah berqurban dengan hewan yang sudah dikebiri, yaitu dipotong dua bijinya, dan hal itu akan menjadikan dagingnya semakin bagus. Kebiri sama sekali tidak membahayakannya.

📘Al Liqo Asy Syahri, 3/111


2️⃣ . Hewan sembelihan jantan.

🖋️Berkata Imam an Nawawi rahimahullah :

يصح التضحية بالذكر وبالأنثى بالإجماع وفي الأفضل منهما خلاف (الصحيح) الذي نص عليه الشافعي في البويطي وبه قطع كثيرون أن الذكر أفضل من الأنثى.

sah berkurban dengan hewan jantan atau betina menurut kesepakatan ulama, dan mana yang lebih utama (jantan atau betina) terdapat perbedaan pendapat,?

Yang shahih adalah yang ada telah ditegaskan oleh Imam Syafi’i, dalam kitab Al-Buwaiti dan dengannya kebanyakkan ulama memastikan bahwa yang hewan jantan lebih afdhal (istimewa) dari yang betina.

📘Lihat Al Maj'mu 8/397

3️⃣.Yang sempurna bentuk fisiknya.

🖋️Berkata Al-Allamah Al-Munawi rahimahullah : 

 إنما اختار هذه الصفة لحسن منظره أو لشحمه وكثرة لحمه وفيه أن المضحي ينبغي أن يختار الأفضل نوعا والأكمل خلقا والأحسن سمنا اهـــ

Sesungguhnya tidak lain dipilih sifat sifat seperti ini karena enak dipandang atau karena banyak lemak dan dagingnya, dan pada hadits tersebut terdapat faedah bahwa sepantasnya bagi orang yang berkurban memilih yang paling afdhal jenis hewan kurban dan paling sempurna fisiknya dan paling bagus dagingnya.

📘 Faidhul Qadir 5/289

4️⃣.gemuk dan paling mahal harganya 

🖋️Berkata Imam Ibnu Hazm rahimahullah : 

الأفضل ما طاب لحمه وكثر وغلا ثمنه 

Yang paling Afdhal dalam hewan kurban adalah yang bagus dan banyak dagingnya dan tinggi harganya.

📘Al Muhalla 977

🖋️Berkata Syaikh Al Utsaimin rahimahullah tentang alasan memilih hewan kurban yang gemuk dan mahal harganya.

وان نظرنا إلى صدق التعبد لله عزوحل قلنا كثيرة الثمن أفضل

Dan jika ditinjau dari jujurnya penghambaan seorang hamba kepada Allah Azza wa Jalla, kita katakan: Yang tinggi harganya itu lebih afdhal.

إذا نظرنا إلى منفعة الأضحية الكبيرة ذات اللحم الكثير تكون أفضل

Jika kita lihat dari sisi manfaat (bisa lebih banyak disalurkan kepada orang miskin), hewan kurban yang besar memiliki banyak daging, itu lebih afdhal.

📘Lihat Maj'mu Al Fatawa 35/25

🖋️Berkata Al-Allamah Ibnu Utsaimin rahimahullah ta'ala:

والأفضل منها صفة: الأسمن الأكثر لحماً الأكمل خلقة الأحسن منظراً

Dan yang afdhal darinya sifat hewan kurban adalah:

yang paling gemuk, 

yang banyak dagingnya,

yang paling sempurna fisiknya dan paling indah dipandang.

📘Mulakhkhas Ahkamil Udhiyyah.

🖋️Berkata Alu bassam rahimahullah: 

ان تكون ذات قدر وثمن غال لان هذا دليل نفاسها وحسنها وأن تكون سمينة لان اكثر منفعة واستفاد مادية ومعنوية فيها 

Hewan kurban punya nilai dan harga yang mahal, sebab ini dalil akan berharganya dan bagusnya dan hewan kurban gemuk sebab itu banyak manfaatnya dan didalamnya ada faedah secara material dan maknawi.

📘 Taudhihul Ahkam 7/75

5️⃣.yang paling indah dipandang dengan memilih sembelihan yang warna putihnya lebih banyak dari warna hitamya, dan warna hitamnya terletak kedua kakinya, sekeliling matanya dan pada perutnya serta mulutnya.

🖋️Syaikh Abdullah bin Abdirrahman Al-Bassaam rahimahullah berkata:

ومن الألوان للمستحسنة فى الأضاحي أن تكون قوائمه وبطنه وما حول عينيه اسود وبقيته ابيض هو الأملح لونه شبيه بلون الملح 

Di antara warna-warna yang bagus untuk hewan kurban adalah keempat kakinya, perutnya dan sekeliling matanya itu berwarna hitam, sedangkan bulu yang lainnya berwarna putih.

Dan warna putih (amlah) disini adalah warna yang menyerupai garam.

📘 Taudhih Al-Ahkaam 7/73.

🖋️Berkata Syaikhah Ummu Abdillah Al wadiiyyah hafidzahallahu: 

أن من الألوان المستحبة في الأُضحية أن يكون قوائمها سوداء وما حول عينها أسود وفمها أسود.

Dan dari warna warna dianjurkan dalam hewan kurban, kaki kakinya berwarna hitam, disekeliling mata warna hitam dan mulutnya hitam..

Berdalilkan dengan hadist abu Hurairah Radhiyallahu Anhu:

:«دَمُ عَفْرَاءَ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ دَمِ سَوْدَاوَيْنِ»


Darah hewan kurban berwarna putih yang bukan putih terang (putih keabuan) lebih disukai oleh Allah dari darah hewan sembelihan warna hitam. (Lihat Al silsilah Ash-shahihah 1861)

🖋️Berkata Imam Ibnu qiudamah rahimahullah:

Karena warna tersebut adalah warna yang dipilih oleh Nabi untuk kurbannya.

📘Lihat Al Mughni 9/439

6️⃣.Memilih hewan sembelihan yang bertanduk .

🖋️Berkata Al Allamah Ustaimin rahimahullah : 

 فإن وجود قرونه من كمال الخلقة، وهو أيضًا يدل على قوة الخروف.... وحينئذٍ يكون له قوة معنوية (وقوة)جسدية...

Sebab adanya tanduk merupakan dari kesempurnaan fisiknya dan juga menunjukkan akan kekuatan, secara maknawi dan jasad 

📘Syarh bulughul maram 6/66

 🖊️Berkata Syaikhah Ummi Abdillah Al wadiiyyah hafidzahallahu:

أن الأقرَن في الأضحية أفضل من الأجم،والأقرن يدل على القوة.

Dan hewan kurban yang bertanduk lebih Afdhal dari yang tidak memiliki tanduk, sebab tanduk itu menunjukkan kekuatan.

📘 Silsilah at tafsir 88

Dan menyembelih hewan sembelihan yang tidak bertanduk hukumnya boleh.

🖋️Berkata Ibnu Andil barr rahimahullah; 

أجمع العلماء على أن الضحية بالجماء جائزة .

Sepakat ulama bahwa sembelihan kurban yang tidak memiliki tanduk, hukumnya boleh.

📘 At tamhid 20/171.

Mari kita raih pahala besar dan ketakwaan kepada Allah Ta'ala dengan sembelihan pada hari Ied .

kalau bukan sekarang, kapan lagi dan Kita juga tidak tahu, kapan ajal menjemput, di mana ketika itu tidak bisa beramal lagi.

✍🏻 Di susun oleh : 

Abu Hanan As suhaily Utsman as Sandakany 

Rabu 23 Dzulqa'dah 1446 /21-5-2025

🌾 *من مجموعة نصيحة للنساء* 🌾
Ikuti NashihatuLinnisa' di TELEGRAM  
https://t.me/Nashihatulinnisa

Post a Comment

0 Comments